Pengertian Kapang, Khamir, Mikoriza, Lichenes (Lumut Kerak), Contoh dan Penjelasannya
https://www.biologijk.com/2018/04/kapang-khamir-mikoriza-lichenes.html
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Pernahkan kamu mendengar istilah-istilah: kapang, khamir, lichen, dan mikoriza? Keempat istilah tersebut menunjukkan bentuk jamur dengan gaya hidup yang unik, terdapat pada kelompok jamur zigot (Zygomycota), jamur kantung (Ascomycota), dan jamur gada (Basidiomycota).
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan kapang, khamir, lichenes (lumut kerak) dan mikoriza. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.
1. Apa itu Kapang?
Mungkin kamu pernah melihat noda pada kulit buah jeruk yang berwarna kebiru-biruan. Jeruk tersebut terserang oleh saprobik Penicillium, suatu Ascomycota. Kapang ini berkembang biak dengan cara aseksual yang menghasilkan konidiospora, atau noda-noda hitam pada roti yang terserang kapang roti (Rhizopus stolonifer).
Miselium jamur ini tumbuh sebagai saproba atau parasit pada berbagai jenis substrat. Istilah kapang berlaku hanya bagi tahapan aseksual, selanjutnya jamur yang sama akan berkembang biak secara seksual menghasilkan zigosporangia, askokarpus atau basidiokarpus.
Namun, ada juga kapang yang tidak dikenal tahapan seksualnya sehingga tidak dapat dikelompokkan sebagai Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Kapang tersebut disebut deuteromisetes (jamur tak sempurna).
Uniknya, ada Deuteromycota yang hidup di dalam tanah sebagai pemangsa, membunuh dan memakan protista dan hewan kecil, terutama cacing gilig (nematoda).
Info Biologi
|
Jamur Pemangsa
Gambar di atas memperlihatkan sejenis jamur yang sedang menjerat cacing gilig (nematoda) sebagai mangsanya. Dalam waktu kurang dari satu detik, hifa dimodifikasi sebagai gulungan menyempit di sekitar cacing. Ketika cacing menyentuh bagian dalam gulungan tersebut, jamur itu kemudian menembus mangsanya dengan hifa dan mencerna jaringan bagian dalamnya.
|
Beberapa jenis kapang memiliki kegunaan komersial bagi manusia, misalnya beberapa spesies Penicillium merupakan sumber antibiotik yang disebut Penisilin. Spesies Penicillium lain, Penicillium roquefertii berperan dalam pembuatan keju.
2. Apa itu Khamir?
Salah satu khamir (ragi) yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah Saccharomyces cereviceae (Ascomycota), yang digunakan untuk membuat adonan roti agar mengembang, dan fermentasi minuman beralkohol. Sel khamir membebaskan gelembung kecil karbon dioksida (CO2) agar adonan mengembang.
Selain itu khamir ini dapat mengubah gula menjadi alkohol. Khamir merupakan jamur bersel tunggal yang menempati habitat cair dan lembap. Reproduksi aseksual dengan membuat tunas, beberapa khamir berkembang biak secara seksual, dengan cara membentuk askus atau basidium.
Khamir yang tidak diketahui reproduksi seksualnya dimasukkan ke dalam kelompok jamur tak sempurna. Para peneliti telah menggunakan Saccharomyces untuk mempelajari genetika molekuler eukariota, karena mikroba tersebut mudah dibiakkan dan dimanipulasi. Walaupun banyak manfaat khamir bagi manusia, beberapa khamir menyebabkan masalah.
Contohnya khamir merah muda, Rhodotorula, tumbuh pada alat rumah tangga yang permukaannya lembap. Khamir lainnya adalah Candida menjadi penghuni epitel manusia yang lembap, seperti bagian vagina.
3. Apa itu Mikoriza?
Pohon pinus dapat hidup dengan subur karena terjadinya simbiosis antara jamur melalui hifanya yang masuk dalam akar tanaman pinus. Pinus akan mendapatkan air serta unsur-unsur hara dan jamur tersebut akan mendapatkan zat organiknya. Jamur ini dinamakan mikoriza. Jamur yang membentuknya biasanya dari golongan Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Bagaimana struktur dari mikoriza ini? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut!
Eksperimen Biologi!
|
Tujuan: Mengamati struktur mikoriza
Alat dan Bahan:
1. Akar pinus dan akar kacang-kacangan
2. Mikroskop
3. Kaca benda dan penutup kaca
4. Pisau
5. Air
6. Pipet tetes
Cara Kerja :
1. Sediakan akar pinus dan akar tanaman jenis polongan, misalnya kacang, potonglah akar tersebut kemudian cucilah.
2. Setelah dipotong, sayatlah setipis mungkin secara melintang.
3. Letakkan sayatan akar tersebut pada kaca benda, kemudian tetesi dengan air lalu tutuplah dengan penutupnya.
4. Amati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat.
5. Gambarlah hasil pengamatan Kalian, kemudian diskusikan dan bandingkan dengan sumber-sumber buku yang ada.
6. Kesimpulan apa yang Kalian dapatkan?
|
Dari hasil eksperimen yang telah kalian lakukan, dapat diketahui ada dua jenis Mikoriza, yaitu pada akar pinus merupakan ektomikoriza dan endomikoriza pada akar kacang. Perhatikan gambar di bawah ini.
Pada ektomikoriza, terlihat hifanya tidak menembus di dalam akar (korteks), tetapi hanya sampai pada epidermis saja. Adanya jamur ini, akar sudah tidak memerlukan bulu akar, tetapi tanaman tersebut sudah mendapatkan air dan unsur hara lebih dari cukup berkat jamur ini.
Karena itulah tumbuhan ini tahan terhadap kekeringan dan terlindung dari serangan jamur lain yang berbahaya. Jamur ini tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa menggunakan akar inangnya.
Adapun pada endomikoriza, hifanya akan menembus akar sampai ke bagian korteks. Jamur ini selain terdapat pada akar polong-polongan juga dapat hidup di akar anggrek, akar sayuran seperti kol.
Kebalikan dari ektomikoriza, jamur ini mampu hidup tanpa ada inangnya. Hidupnya di mana-mana, asalkan pada tanah. Manfaatnya sama dengan ektomikoriza, selain itu dapat pula membantu pertumbuhan bintil akar untuk fiksasi nitrogen.
Poin Biologi
|
Mikoriza merupakan jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Jamur yang membentuk mikoriza berasal dari golongan Zygomycotina, Ascomycotina, atau Basidiomycotina.
Mikoriza dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
■ Ektomikoriza, hifa tidak menembus ke dalam akar (korteks) hanya sampai epidermis, contoh ektomikoriza pada pinus.
■ Endomikoriza, hifa jamur menembus akar sampai ke bagian korteks. Contoh: endomikoriza pada tanaman anggrek dan sayuran seperti kol dan bit.
|
4. Apa itu Lichenes (Lumut Kerak)?
Pernahkah Kalian melihat lumut kerak yang menempel pada pohon dan berwarna keperakan? Sepintas, terlihat seperti organisme tunggal dan seperti species lumut. Bentuknya berupa lembaran tipis seperti kerak. Sebenarnya lumut kerak ini merupakan gabungan miselium jamur yang di dalamnya terjalin sel-sel alga dan keduanya saling bersimbiosis mutualisme. Jamurnya adalah golongan Ascomycota atau Basidiomycota dengan alga hijau/Chlorophyta atau alga biru/Cyanophyta yang uniseluler.
Ada sekitar 18.000 species Lichenes yang sudah diidentifikasi. Lichenes ini mampu hidup pada lingkungan yang kurang baik, dapat ditemukan di bebatuan. Bagaimana hubungan kedua organisme tersebut sehingga dapat tumbuh menjadi Lichenes? Coba ingat kembali materi tentang alga!
Alga mempunyai klorofil sehingga dia mampu melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan makanan. Selanjutnya, makanan tersebut digunakan oleh jamur untuk hidup dan tumbuh. Jamur melalui hifa-hifanya dapat menyerap dan menyimpan air dan mineral yang juga akan digunakan oleh alga. Jadi, keduanya saling membutuhkan.
Meskipun keduanya hidup sendiri-sendiri, tetapi dengan hidup pada lumut kerak lebih menguntungkan bagi keduanya, karena mereka mampu hidup pada substrat atau tempat yang organisme lain tidak dapat hidup, misalnya batu. Karena mampu hidup pada batu-batuan, Lichenes ini dikatakan sebagai organisme perintis yang mampu hidup di atas batu.
Poin Biologi
|
Ciri-ciri lumut kerak:
□ Terdiri dari dua organisme yang bersimbiosis, yaitu dari Ascomycotina dan Basidiomycotina dengan alga biru atau alga hijau.
□ Habitat lumut kerak biasanya pada pohon, di tanah, batu karang. Sebagai pelopor kehidupan, lumut kerak dapat tumbuh pada substrat tempat tumbuhan lain tidak dapat hidup. Susunan thalus alga terdiri komponen thalus. Apabila banyak polusi udara maka Lichen tidak ada.
□ Bentuk tubuh berupa talus yang tipis, pada irisan melintang talus terlihat bagian luar berupa miselium yang kompak dan bagian dalam berupa hifa yang tidak kompak dan di antaranya terdapat kelompok alga.
□ Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi atau soredium (beberapa sel ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur). Secara seksual terjadi pada masing-masing anggota simbiosis (simbion). Contoh: Physcia, Parmelia, Usnea sp.
|
Lichenes tersebut memulai pembentukan tanah dengan melapukkan permukaan batuan dan menambahkan kandungan zat-zat yang dimiliknya. Lichenes dapat juga digunakan sebagai indikator pencemaran udara, karena dia tidak mampu hidup pada udara yang sudah tercemar.
Jadi, apabila di suatu daerah tidak ada Lichenes, ini menunjukkan bahwa udara di daerah tersebut sudah tercemar. Selain itu, Lichenes dapat dimanfaatkan pula sebagai obat, digunakan sebagai penambah rasa dan aroma, serta pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup untuk menentukan indikator pH.
Poin Biologi
|
Manfaat lumut kerak:
□ Sebagai tumbuhan perintis yang sangat membantu dalam proses pelapukan batuan.
□ Di bidang industri sebagai bahan penyamak kulit, bahan pewarna, dan bahan kosmetik.
□ Menyerap sulfur dioksida yang merupakan komponen pencemaran udara, sehingga liken dapat dijadikan petunjuk adanya polusi udara.
|
Berapa banyakkah jenis lumut kerak yang dapat kita temukan? Lumut kerak yang talusnya seperti kerak dan melekat erat substratnya dinamakankrustosa, misalnya Physcia. Jika talusnya berbentuk seperti daun dinamakan foliosa, misalnya Parmelia.
Jika bentuk talusnya tegak seperti semak atau mengantung seperti pita/jumbai dinamakan fruktikosa, misalnya Usnea (lumut janggut) yang melekat pada pucuk pohon di daerah pegunungan.
Sejak dahulu, Usnea dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena mengandung asam usnin, yang merupakan bahan antibiotik. Lichenes memperbanyak diri secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi, yaitu dengan potongan lumut kerak, maka induk akan terlepas.
Apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi individu baru. Dapat juga dilakukan dengan membuat struktur khusus yang disebut soredia, yaitu sel-sel alga yang terbungkus oleh hifa, terdapat pada permukaan talus Lichenes, warnanya putih seperti tepung. Sel-sel alga ini dapat terlepas, jika jatuh pada tempat yang cocok, maka akan tumbuh menjadi Lichenes baru.
Adapun perkembangbiakan jamur dan alga secara seksual dilakukan sendiri-sendiri. Jamur dapat membentuk askokarp atau basidiokarp yang mengandung spora. Jika sporanya masak akan pecah dan terlepas kemudian dibawa angin. Jika jatuh di tempat yang cocok dan bertemu dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.
Agar pemahaman Kalian tentang struktur Lichenes lebih jelas, lakukan Kegiatan eskperimen berikut!
Eksperimen Biologi!
|
Tujuan: Mengetahui struktur Lichenes
Alat dan Bahan:
1. Lumut kerak di pohon, batuan, ranting, kayu
2. Mikroskop
3. Kaca benda dan penutupnya
4. Air dan pipet tetes
Cara Kerja:
1. Sediakan jenis-jenis Lichenes, amati dan bandingkan tubuh buah antara satu dengan lainnya, lalu gambarlah.
2. Irislah lumut tersebut secara melintang setipis mungkin, letakkan pada kaca benda dan tetesi dengan air, lalu tutuplah dengan penutupnya.
3. Amatilah dengan menggunakan mikroskop mulai perbesaran lemah sampai perbesaran kuat, lalu gambarlah hasil pengamatan Anda kemudian tentukan rhizoid, hifa, alga, dan miseliumnya.
4. Bandingkan hasil yang Anda dapatkan dengan buku-buku/literatur yang ada kemudian diskusikan.
5. Buat kesimpulan dari kegiatan ini.
|