Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat): Pengertian, Ciri, Daur Hidup, Reproduksi dan Contohnya
https://www.biologijk.com/2017/12/pengertian-ciri-daur-hidup-reproduksi-dan-contoh-acrasiomycota.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Dahulu Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan tetapi, Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk organisme multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami masa transisi dari uniseluler menuju multiseluler.
Protista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu sebagai berikut.
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai definisi, ciri-ciri, cara reproduksi, siklus hidup, contoh organisme Acrasiomycota atau jamur lendir bersekat. Oleh karena itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar.
Pengertian Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
Acrasiomycota merupakan jamur lendir seluler yang hidup bebas dan amoeboid (berbentuk menyerupai amoeba), namun plasmodiumnya tidak multinukleat. Acrasiomycota disebut jugajamur lendir bersekat. Mereka dapat dijumpai di berbagai tempat di dalam tanah yang banyak mengandung bahan organik, memakan bakteri dan zat-zat organik. Tubuh buah Acrasiomycetes disebut sorokarp yaitu tubuh buah yang sering ditemukan bercabang-cabang dan tiap ujung cabang membentuk kelompok-kelompok spora.
Spora Acrasiomycota berbentuk seperti bola atau telur dengan dinding sel tipis yang mengandung selulosa. Pada beberapa spesies yang lain, spora yang dihasilkan tidak mengandung dinding sel yang disebut pseudospora. Spora akan berkecambah membentuk miksamuba yang kemudian tumbuh menjadi plasmodium. Contoh jamur lendir seluler adalah Acrasis, Sappina, Polysphodylium, dan Dictyostelium discoideum.
Jamur Lendir Acrasiomycota merupakan setiap organisme dari berbagai filum primitif Acrasiomycota, terutama dari genus Dictyostelium, yang tumbuh pada kotoran dan vegetasi yang membusuk dan memiliki siklus hidup yang ditandai dengan lendir seperti tahap amoeboid dan tahap reproduksi multiseluler.
Jamur lendir seluler dari filum Acrasiomycota ada sekitar 65 spesies yang dikenal. Ini menghabiskan sebagian besar hidup mereka sebagai sel amoeboid terpisah; Namun, ketika pelepasan sinyal kimia, sel-sel individual agregat menjadi sekawanan besar. Sampai dengan 125.000 sel-sel individual agregat dan mengalir bersama-sama, membentuk massa multiseluler disebut pseudoplasmodium yang menyerupai siput dan merangkak, menelan makanan dengan cara yang sama seperti jamur lendir plasmodial, sebelum menetap di lingkungan yang sesuai.
Apa perbedaan Acrasiomycota dengan Myxomycota?
Jamur lendir dibedakan berdasarkan ada tidaknya sekat. Untuk itulah, jamur lendir ini dikelompokkan dalam dua tipe, yaitu jamur lendir tidak bersekat seperti Physarum dimasukkan dalam Myxomycota dan jamur lendir bersekat seperti Dictyostelium discoideum dimasukkan dalam Acrasiomycota. Apa perbedaan kedua tipe jamur tersebut? Perhatikan tabel berikut.
No
|
Acrasiomycota
|
Myxomycota
|
1
|
Disebut juga jamur lendir seluler
|
Disebut juga jamur lendir plasmodium
|
2
|
Disebut juga jamur lendir bersekat
|
Disebut juga jamur lendir tidak bersekat
|
3
|
Sel-sel terpisah oleh membran
|
Sel-sel tidak terpisah oleh membran
|
3
|
Hanya memiliki fase haploid dalam siklus hidupnya
|
Memiliki fase haploid dan diploid dalam siklus hidupnya
|
4
|
Sel-selnya tidak berinti banyak
|
Sel-selnya memiliki banyak inti
|
5
|
Sel-selnya dapat dipisahkan
|
Sel-selnya tidak dapat dipisahkan
|
6
|
Jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan, plasmodium akan membentuk agregat berbentuk seperti siput tanpa cangkang, jika lingkungan menguntungkan, agregat akan berhenti dan membentuk tubuh buah (fruiting bodies) yang mengandung spora reproduksi.
|
Jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan, plasmodium akan bergerak dan membentuk tubuh buah (fruiting bodies) yang ujungnya membentuk struktur reproduksi
|
Ciri-Ciri Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
Acrasiomycota adalah kelompok Protista mirip Fungi yang tidak memiliki klorofil, yang secara filogenik tergolong ke dalam organisme yang sangat sederhana. Ciri-ciri Acrasiomycota antara lain sebagai berikut.
■ Tubuhnya berbentuk lendir, sehingga disebut jamur lendir sama seperti Myxomycota.
■ Tubuhnya memiliki sekat sehingga disebut dengan jamur lendir bersekat.
■ Ada yang bersel satu (uniseluler) dan juga juga yang bersel banyak (multiseluler).
■ Hidup bebas dan bersifat amoeboid (berbentuk menyerupai amoeba).
■ Fase plasmodium tidak multinukleat (tidak berinti banyak).
■ Bersifat heterotrof dengan memakan partikel-partikel yang merupakan sisa-sia sampah hutan atau bakteri.
■ Habitat di dalam tanah yang banyak mengandung bahan organik sebagai sumber makanannya.
■ Bersifat motil (aktif bergerak).
■ Memiliki tubuh buah (fruiting bodies) yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual.
Daur Hidup dan Reproduksi Acrasiomycota
Acrasiomycota atau kapang lendir seluler (Cellular Slime mold) dapat berkembang biak dengan cara pembelahan sel secara mitosis sehingga dihasilkan sel-sel berbentuk ameba dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, makhluk hidup ini dapat hidup bebas dan bersifat ameboid. Plasmodiumnya tidak berinti banyak seperti pada Myxomycota. Daur hidup Acrasiomycota cukup menarik seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Tahapan siklus hidup jamur lendir seluler atau Acrasiomycota adalah sebagai berikut:
■ Mula-mula sebuah sel ameba berkromosom haploid (n) akan melakukan pembelahan secara mitosis sehingga jumlahnya akan bertambah banyak.
■ Kemudian, sel-sel ameba yang jumlahnya banyak tersebut akan berada pada tahap mencari makanan, hidup soliter, dan bergerak dengan pseudopodia.
■ Bila makanan sudah tidak tersedia, maka sel-sel ameboid mengeluarkan senyawa kimiawi yang dapat merangsang sel ameboid yang lain untuk saling mendekat dan berkumpul.
■ Setelah berkumpul, sel-sel ameba akan bergerak ke arah pusat agregat untuk membentuk suatu unit yang disebut dengan pseudo-plasmodium.
■ Pseudo-plamodium ini berbentuk seperti peluru dan dapat berpindah tempat ke arah cahaya (dalam hal ini gerak fototaksis).
■ Pada saat ada makanan, plasmodium tersebut akan berhenti bergerak dan membentuk tubuhnya yang mengandung spora reproduksi yang disebut dengan sporofor. Kemudian, sporofor ini akan menetap di suatu tempat untuk membentuk tubuh buah (fruiting body).
■ Beberapa sel akan mengering membentuk batang penyokong (stalk). Lalu, sel-sel yang lain bergerak merayap ke atas sel yang mengering menjadi kumpulan spora yang haploid (n). Stalk dengan kumpulan spora tersebut merupakan tubuh buah. Spora bersifat resisten atau tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk (misalnya kekeringan).
■ Bila spora jatuh di tempat yang menguntungkan, maka kan tumbuh menjadi sel ameboid yang haploid (n) dan siklus akan berulang.