Euglenophyta: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Struktur Sel, Contoh dan Peranan bagi Kehidupan
https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-reproduksi-klasifikasi-struktur-tubuh-contoh-dan-peranan-euglenophyta.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Alga/Ganggang atau Protista mirip tumbuhan dibedakan menjadi 7 macam kelompok berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya, yaitu:
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai definisi, ciri-ciri, klasifikasi, cara reproduksi, contoh dan manfaat organisme yang termasuk dalam filum Euglenophyta dalam kehidupan manusia. Maka dari itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar.
Pengertian Euglenophyta
Pernahkah kalian melihat plankton? Salah satu penyusun plankton adalah kelompok Euglenophyta, memiliki sel tunggal (uniseluler), dan mempunyai inti yang sesungguhnya. Euglenophyta atau Euglenoid berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu yang artinya sejati dan gleen yang artinya mata. Dinamakan Euglenophyta karena organisme yang termasuk dalam kelompok ini memiliki bintik mata (stigma) bewarna merah yang dapat menangkap cahaya (photoreceptive eyespot) dan kloroplas.
Kebanyakan dari Euglenoid bersifat autotrof karena dapat berfotosintesis, sebagian kecil ada juga yang bersifat heterotrof. Ciri paling menonjol dari protista ini adalah tubuhnya uniselluler(bersel tunggal), berwarna hijau terang dan sangat indah. Bentuk sel euglenoid adalah oval dengan bagian posterior yang makin ramping. Meskipun Euglenoid dikelompokkan dalam kelompok Protista yang menyerupai tumbuhan, makhluk hidup ini tidak berdinding sel seperti halnya tumbuhan. Dengan tidak adanya dinding sel, menyebabkan mereka lebih bebas bergerak sehingga sering disangka sebagai sel hewan.
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotenoid sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Hasil fotosintesis pada Euglenophyta disimpan sebagai cadangan makanan berupa polisakarida paramilon. Euglenophyta hidup sebagai organisme fotoautotrof melalui fotosintesis. Namun bila keadaan kurang mendukung, misalnya tidak ada cahaya matahari, maka Euglenophyta dapat juga hidup sebagai organisme heterotrof, yaitu dengan memakan sisa-sisa bahan organik. Euglenophyta memiliki habitat di air tawar, misalnya air kolam, sawah, danau, dan banyak ditemukan di parit-parit peternakan yang banyak mengandung kotoran hewan.
Struktur Tubuh Euglenophyta
Hingga saat ini telah diidentifikasi sekitar 1.000 spesies Euglenophyta. Salah satu spesies yang terkenal adalah Euglena viridis. Dengan menggunakan mikroskop cahaya, Euglena viridis tampak berwarna hijau. Klorofil tersimpan di dalam kloroplas yang berbentuk oval. Euglena merupakan anggota yang khas dari kelompok ini, jumlahnya sekitar 400 species. Perhatikan bentuk selnya!
Sel Euglena berbentuk oval memanjang, tidak kaku, tidak mempunyai dinding sel yang berisikan selulose, tetapi memiliki lapisan penyokong membran sel dan protein berupa pelikel yang fleksibel (lentur). Dengan demikian, dia dapat berubah bentuk dengan mudah. Pada bagian salah satu ujungnya terdapat mulut sel dan dari mulut sel itu tumbuh beberapa flagela dengan ukuran berbeda. Flagel berukuran panjang digunakan untuk bergerak dan flagel lainnya berukuran pendek. Euglenophyta menunjukkan gerak fototaksis, yaitu gerak berpindah tempat menuju ke arah cahaya matahari.
Tampak juga bintik mata yang dinamakan stigma. Stigma mengandung fotoreseptor yang ditutupi oleh pigmen berwarna merah dan berfungsi untuk membedakan terang dan gelap. Euglena juga mempunyai kerongkongan anterior, meskipun tidak digunakan untuk menelan makanan yang berbentuk partikel. Di dalam sel terdapat juga vakuola kontraktil fungsinya sama dengan Protozoa, cobalah kalian ingat kembali!
Bagaimana cara Euglena mendapatkan makanannya? Organisme ini melakukan fotosintesis dalam kloroplas dan bersifat autotrofik fakultatif. Sebagian besar organisme ini mampu mengasimilasi substansi organik selama fotosintesis. Bahkan, beberapa jenis Euglena dapat menelan makanan berbentuk partikel melalui lubang-lubang sementara yang berdekatan dengan kerongkongan.
Ciri-Ciri Euglenophyta
Euglenophyta atau Euglenoid memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu sebagai berikut.
■ Uniseluler (bersel tunggal)
■ Dari mulutnya muncul satu sampai empat flagela (bulu cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak.
■ Pada umumnya memiliki flagela yang tidak sama panjang (Heterokontae)
■ Bersifat motil (cenderung bergerak).
■ Bewarna hijau karena mengandung klorofil.
■ Sel berbentuk oval memanjang.
■ Di salah satu ujungnya terdapat mulut sel.
■ Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan organik.
■ Autotrof dan atau heterotrof. Bersifat autotrof, karena memiliki klorofil a dan b, beta karoten dan beberapa xantofil. Bersifat heterotrof karena memakan partikel organik (ex. bakteri) yang tersedia. Beberapa jenis Euglena yang autotrof dapat menjadi heterotrof ketika tingkat cahaya rendah.
■ Ada yang memiliki kloroplas (untuk berfotosintesis) dan ada juga yang tidak.
■ Bersifat fototrofik (membuat makanan sendiri), osmotrofik (makan dengan cara difusi), dan fagotrofik (makan dengan cara menangkap makanan).
■ Cadangan makanan berupa paramilum, yaitu bentuk lain dari polisakarida.
■ Tidak memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa tetapi memiliki membran sel tipis yang tersusun atas lapisan-lapisan protein berbentuk spiral.
■ Memiliki bintik mata yang disebut stigma. Stigma (eyespot) bewarna merah terang yang sensitif terhadap cahaya. Warna merah pada stigma ini merupakan pigmen astaxanthin. Bintik mata ini berfungsi untuk melindungi detektor cahaya yang berada pada dekat dasar flagella. Dengan detektor tersebut, Euglena dapat bergerak menuju arah cahaya yang intensitasnya sesuai.
■ Tubuh diselimuti pelikel.
■ Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan.
■ Ujung anterior dari sel berupa sitostom dan di bawahnya berupa kerongkongan.
Klasifikasi Euglenophyta
Filum Euglenophyta dibagi menjadi tiga ordo, yaitu:
1. Euglenales
2. Paranemales/Eutreptiales
3. Rhadbdomonadales
Contoh spesies dari kelompok Euglenophyta adalah Euglena viridis dengan tingkatan taksonomi sebagai berikut.
Kingdom
|
:
|
Protista
|
Filum
|
:
|
Euglenophyta
|
Kelas
|
:
|
Euglenoidea
|
Ordo
|
:
|
Euglenales
|
Famili
|
:
|
Euglenaceae
|
Genus
|
:
|
Euglena
|
Spesies
|
:
|
Euglena viridis
|
Cara Reproduksi Euglenophyta
Bagaimana pula cara Euglenophyta (ex. Euglena) memperbanyak diri? Pada dasarnya cara berkembang biak Euglena sama dengan Protozoa, yaitu secara aseksual. Pada umumnya golongan ini berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. Pada mulanya membelah menurut poros bujur. Selnya yang mempunyai 2 bulu cambuk dan kloroplas yang berbentuk piala serta mengandung pirenoid.
Sebelum membelah, pirenoid melebar melintang dan kedua bulu cambuknya saling berjauhan. Pirenoid dan kloroplas lalu mengadakan lekukan dan selnya akan membelah menjadi dua individu baru yang masing-masing dengan satu bulu cambuk disertai dengan pembentukan stigma.
Para ahli Biologi telah meneliti bahwa perkembangbiakan Euglenoid terjadi secara mitosis, tetapi mereka tidakmenemukan perkembangbiakan secara seksual. Euglenoid sering kali membelah secara cepat, sehingga pembelahan kloroplas belum sempat terjadi. Hal ini menyebabkan ada satu individu baru yang hasil pembelahannya tidak memiliki kloroplas dan kehilangan warnanya.
Individu baru ini selanjutnya tumbuh menjadi makhluk hidup yang bersifat heterotrof. Sifat euglenoid yang kadang seperti tumbuhan dan kadang seperti hewan ini, menyebabkan pengelompokan Euglenoid masih sering menjadi bahan perdebatan.
Contoh dan Peranan Euglenophyta dalam Kehidupan
Contoh spesies dari Euglenophyta adalah Euglena (bewarna hijau). Euglena termasuk semua anggota Euglenophyceae yang selama hidupnya sel memiliki falgel dan dapat bergerak (motil). Hidupnya soliter, tidak pernah membentuk koloni. Kloroplas berbentuk cakram dan ada yang berbentuk pita. Makanan Euglena sangat bervariasi meliputi segala organisme hidup.
Bila Euglena tumbun di tempat gelap dengan subtrat organik yang cocok, maka warnanya akan hilang sehingga akan bersifat heterotrof. Namun, jika ada cahaya, maka Euglena akan bewarna kembali. Cadangan makanan Euglena berupa paramilum, yaitu karbohidrat yang berupa cakram cincin, batang atau bulat, terkadang ukurannya relatif besar.
Adapun peranan Euglenophyta dalam kehidupan antar lain sebagai berikut.
■ Digunakan sebagai indikator adanya polusi perairan. Sebagai contoh, permukaan air yang di dalamnya banyak terdapat Euglena viridis, akan tampak bewarna kehijauan. Sedangkan yang banyak terdapat Euglena sanguinea tampak bewarna kemerahan.
■ Dalam bidang perikanan, Euglenophyta merupakan fitoplankton yang berfungsi sebagai makanan ikan.
■ Dalam bidang ekonomi perairan, Euglenophyta merupakan produsen primer dalam ekosistem perairan, yaitu sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan akuatik seperti ikan, udang, dan serangga air.
■ Dalam bidang sains, Euglena sering dijadikan sebagai objek studi pengamatan. Karena jenis ganggang ini mudah di dapat dan dikembangbiakkan dan sebagai pencernaan organik.
■ Selain manfaat adapula kerugian (dampak negatif) yang ditumbulkan oleh Euglenophyta, yaitu mencemari sumber air dan menyebabkan penimbunan endapan tanah pada dasar kolam atau danau.
Cukup bermanfaat
ReplyDelete