Cara Amoeba Bergerak, Makan, Bernafas dan Bereproduksi
https://www.biologijk.com/2017/10/cara-amoeba-bergerak-makan-bernafas-dan-bereproduksi.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Amoeba merupakan salah satu contoh organisme yang termasuk dalam kelompok Rhizopoda atau Sarcodina. Kata Amoeba berasal dari bahasa Yunani amoibe yang berarti “berubah”, hal ini karena bentuknya yang senantiasa berubah-ubah. Amoeba menggunakan pseudopodia atau kaki semu yang sebenarnya merupakan perluasan dari protoplasma. Dengan menggunakan pseudopodia, amoeba dapat bergerak di suatu permukaan dan juga dapat menelan partikel-partikel makanan yang terkurung dan kemudian dicerna.
Lalu tahukah kalian bagaimana proses atau tahapan-tahapan amoeba dalam bergerak dan menelan makanan? Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai bagaimana caranya amoeba bergerak dan menelan makanan, juga kita akan bahas cara amoeba bernafas dan berkembang biak. Oleh karena itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca.
Cara Amoeba Bergerak
Meskipun hanya berupa kaki semu atau kaki palsu, ternyata pseudopodia inilah yang digunakan oleh amoeba untuk bergerak dan berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Gerakan amoeba menggunakan pseudopodia ini disebut dengan gerak amoeboid. Ini hal yang wajar, karena salah satu ciri atau karakterisitik Protozoa (Protista mirip hewan) di mana Rhizopoda termasuk dalam bagiannya adalah motil atau aktif bergerak. Untuk dapat memahami bagaimana proses pergerakan amoeba, coba kalian cermati gambar berikut ini.
Pertama, untuk memulai pergerakannya, amoeba memanjangkan ektoplasma pada suatu titik di tubuhnya. Hasil perpanjangan ektoplasma ini kemudian membentuk suatu bagian seperti tonjolan. Kedua, endoplasma amoeba akan bergerak menuju tonjolan tersebut dan terbentuklah pseudopodia (kaki semu) amoeba. Ketiga, endoplasma masih tetap lanjut bergerak menuju pseudopodia hingga mengakibatkan, setengah bagian tubuh amoeba berpindah ke pseudoposia.
Keempat, semua endoplasma dan organel-organel di dalamnya seperti nukleus telah berpindah ke pseudopodia sehingga pseudopodia ini berubah menjadi tubuh amoeba yang baru saja berpindah tempat. Lalu dengan cara yang sama seperti sebelumnya, ektoplasma mulai memanjang lagi ke arah kanan (amoeba) diikuti oleh pergerakan endoplasma.
Kelima, terbentuk pseudopodia baru dan endoplasma terus berlanjut mengisi ruang di dalam pseudopodia tersebut. Kemudian lama-kelamaan pseudopodia telah berubah lagi menjadi tubuh amoeba. Dalam hal ini telah, amuba telah mengubah arah gerakannya yang semula ke kiri menjadi ke kanan.
Cara Amoeba Menelan Makanan
Amoeba merupakan jenis Protozoa yang banyak ditemukan di air tawar. Makanan utama amoeba adalah tanaman atau hewan-hewan mikroskopis yang juga hidup di air tawar. Mode pengambilan makanan pada amoeba ini disebut dengan holozoik, yaitu mode pengambilan makanan dari lingkungan dalam bentuk padat. Sedangkan proses mendapatkan makanan pada amoeba disebut dengan fagositosis. Lalu apa itu fagositosis? Perhatikan gambar dan penjelasannya berikut ini.
Pertama, jika terdapat partikel makanan di sekitar amoeba, maka ia akan menjulurkan pseudopodia (kaki semu) dan bergerak menuju partikel makanan tersebut. Kedua, beberapa pseudopodia mulai terbentuk dan mendekati partikel makanan. Ketiga, setelah mendekat, pseudopodia-pseudopodia tersebut akan saling bergerak mengelilingi partikel makanan. Kemudian, partikel makanan akan masuk ke dalam membran plasma. Makanan yang masuk segera dilingkupi ileh membran yang kemudian membentuk vakuola makanan.
Keempat, setelah partikel makana masuk ke dalam membran plasma dan vakuola makanan telah terbentuk, selanjutnya enzim dikeluarkan ke vakuola makanan untu mencerna makanan menjadi zat-zat yang dapat digunakan oleh sel. Dan sisa makanan yang tidak dapat dicerna (dihancurkan) akan dikeluarkan melalui ektoplasma.
Dari proses menelan makanan pada amoeba di atas, kita ketahui bahwa untuk mendapatkan makanan, pseudopodia amoeba harus mengelilingi partikel-partikel makanan membentuk kurva tertutup dan kemudian partikel makanan tersebut dapat masuk ke dalam membran plasma. Proses yang terjadi pada sebuah sel (pseudopodia) yang mengelilingi partikel-partikel di sekitarnya dengan sitoplasma (endoplasma dan ektoplasma) inilah yang disebut dengan fagositosis.
Dari proses menelan makanan pada amoeba di atas, kita ketahui bahwa untuk mendapatkan makanan, pseudopodia amoeba harus mengelilingi partikel-partikel makanan membentuk kurva tertutup dan kemudian partikel makanan tersebut dapat masuk ke dalam membran plasma. Proses yang terjadi pada sebuah sel (pseudopodia) yang mengelilingi partikel-partikel di sekitarnya dengan sitoplasma (endoplasma dan ektoplasma) inilah yang disebut dengan fagositosis.
Apabila stock makanan telah habis, amoeba dapat mempertahankan hidupnya dengan cara membentuk kista, yaitu dengan tubuh inaktif berubah berbentuk bulat, sehingga membran plasmanya menebal untuk melindungi tubuhnya dari kondisi luar yang buruk. Jika keadaan lingkungan luar sudah memungkinkan, misalnya tersedia cukup makanan, maka dinding kista tersebut akan pecah dan keluarlah amoeba tersebut untuk memulai hidupnya kembali.
Cara Amoeba Bernafas
Hewan yang berbeda akan memiliki jenis organ pernapasan atau respirasi yang berbeda pula. Misalnya, cacing tanah, lintah dan katak, pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi melalui kulitnya yang lembab. Pada serangga seperti belalang dan kecoa, pertukaran gas dilakukan oleh organ spirakel dan trakea. Pada hewan air seperti ikan, respirasi terjadi pada organ khusus yang disebut insang.
Sementar itu, pada semua jenis hewan darat seperti burung, anjing, kucing, sapi dan manusia, pernafasan terjadi melalui organ paru-paru. Lalu bagaimana dengan sistem pernafasan pada organisma uniseluler seperti amoeba? Berikut ini penjelasan mengenai proses pernafasan pada amoeba.
Kita tahu bahwa amoeba merupakan organisme uniseluler yang sebagian besar hidup di air tawar. Organisme ini tidak memiliki organ khusus untuk melakukan proses respirasi. Jadi pada amoeba, respirasi terjadi membran selnya yang juga disebut mebran plasma. Amoeba mendapatkan oksigen yang larut dalam air melalui membran plasma dengan proses difusi.
Gas oksigen kemudian menyebar ke seluruh tubuh amoeba. Di dalam tubuh, oksigen yang diserap akan digunakan untuk memecah bahan makanan kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Selama reaksi metabolik tersebut, gas oksigen diubah menjadi karbon dioksida. Kemudian melalui proses difusi yang sama, karbon dioksida kemudian dikeluarkan di sekitar air.
Cara Amoeba Bereproduksi
Amoeba dapat bereproduksi atau berkembang biak secara vegetatif yaitu dengan pembelahan biner tanpa melalui tahap-tahap mitosis. Pembelahan biner pada amoeba ini mirip dengan pembelahan biner pada bakteri. Lalu bagaimana tahapan resproduksi amoeba dengan pembelahan biner tersebut? coba kalian cermati gambar dan penjelasannya berikut ini dengan seksama.
Perhatikan gambar di atas. Amoeba memperbanyak diri dengan cara pembelahan inti sel menjadi dua yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Pertama, amoeba berhenti bergerak dan berputar. Kedua, nukleus atau inti sel amoeba mulai membelah. Peristiwa ini disebut dengan kariokinesis. Ketiga, inti sel telah terbagi dua dan sitoplasma mulai menyempit sehingga terjadi pelekukan membran plasma ke arah dalam.
Tahap keempat dan kelima penyempitan sitoplasma terus membagi sitoplasma menjadi dua bagian dan masing-masing bagian menjadi sel anakan. Keenam, masing-masing sel anakan kemudian saling memisahkan diri sehingga terbentuk dua individu amoeba baru. Waktu yang diperlukan amoeba pada proses pembelahan biner (binary fission) ini adalah 21 menit. Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa amoeba dapat bereproduksi secara seksual (generatif).
Referensi:
Demikianlah artikel tentang cara amoeba proteus bergerak, menelan makanan, bernafas dan berkembang biak lengkap dengan gambar. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, angka, kata maupun kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai berjumpa di artikel berikutnya.
artikel ini gampang dimengerti, lengkap dan bersahaja
ReplyDeleteThanks kak Dahlia
DeleteSetuju
DeleteMohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
ReplyDeleteTerimakasih.
Copas Nih....
DeleteBagus bgtt, daritadi nyari tentang perkembang biakan amoeba ga nemu nemu yang pas, gatau kenapa google ga naruh ini di paling atas, apa karena keywordnya ga pas?
ReplyDeletetp begitu buka images langsung nemu iniii huhu makasiih, ilmunya beneran bermanfaat