Protozoa: Pengertian, 12 Ciri, Reproduksi, Klasifikasi dan Contohnya
https://www.biologijk.com/2017/09/protozoa-protista-mirip-hewan.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Dalam artikel sebelumnya, telah dijelaskan bahwa anggota organisme yang termasuk dalam kingdom Protista sangat beraneka ragam, oleh karena itu untuk mempermudah dalam mempelajarinya, maka para ahli taksonomi (ilmu pengelompokkan makhluk hidup) menggolongkan Protista dalam tiga kategori, yakni:
Nah pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang definisi, ciri-ciri, macam-macam, cara reproduksi serta contoh Protozoa atau protista mirip hewan. Silahkan kalian simak secara seksama penjelasan berikut ini.
Pengertian Protozoa
Kata “Protozoa” berasal dari bahasa Yunani yaitu proto yang berarti pertama dan zoa yang berarti hewan. Jadi, Protozoa disebut juga sebagai hewan pertama. Protozoa merupakan anggota kingdom Protista yang menyerupai hewan karena memiliki sifat heterotrof, mampu bergerak dan menelan makanan. Seperti halnya hewan, Protozoa adalah konsumen, jadi hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain.
Karena mampu bergerak aktif, maka Protozoa dikatakan bersifat motil. Untuk bergerak, Protozoa menggunakan alat gerak yang berbeda-beda. Ada yang bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar) atau flagela (bulu cambuk). Dalam kajian evolusi, Protozoa diduga merupakan cikal bakal organisme hewan yang sangat kompleks dan saat ini kurang lebih sekitar 64.000 jenis Protozoa telah dikenali.
Ciri-Ciri Protozoa
Protozoa merupakan salah satu bagian kelompok dari Protista, apa sebabnya? Tentu saja karena mereka memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang sama dengan Protista. Lalu apa saja ciri-cirinya? Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri Protozoa secara umum.
■ Uniseluler, artinya struktur tubuh protozoa hanya tersusun atas satu sel tunggal oleh karena itu, semua aktivitas protozoa seperti bergerak, bereproduksi, makan dan lain-lain dilakukan oleh sel itu sendiri.
■ Eukariotik, artinya organela sel protozoa telah memiliki membran inti meskipun masih sangat sederhana.
■ Tidak memiliki dinding sel, meskipun tidak berdinding sel, Protozoa uniseluler telah mempunyai organel-organel sel seperti membran plasma, mitokondria, sitoplasma, vakuola, ribosom dan inti sel (nukleus).
■ Mikroskopis, artinya Protozoa memiliki ukuran yang sangat kecil. Ukuran tubuh protozoa berkisar antara 10 nm – 200 nm (1 nm = 10-9 m).
■ Heterotrof, artinya Protozoa tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Protozoa memangsa bakteri, protista lain dan materi-materi organik yang telah mati dan hancur (detritus).
■ Motil, artinya Protozoa dapat bergerak secara aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia) namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Untuk Protozoa yang tidak memiliki alat gerak ini, umumnya hidup menempel (sessil) pada organisme lain.
■ Bentuk sel bervariasi, bentuk sel Protozoa ada yang tetap seperi Paramaecium caudatum dan adapula yang bentuknya berubah-ubah seperti Amoeba proteus. Selain itu, ada beberapa jenis Protozoa yang bersifat polimorfik yaitu memiliki bentuk yang berbeda di setiap tingkatan dalam daur hidupnya.
■ Hidup bebas (soliter), berkelompok (koloni) atau parasit. Lebih dari 64.000 spesies Protozoa telah dikenali, diperkirakan 32.000 berupa fosil dan 22.000 merupakan bentuk-bentuk bebas sedangkan yang 10.000 hidup sebagai parasit pada organisme lain.
■ Kosmopolit, artinya dapat ditemukan di berbagai tempat. Protozoa memiliki habitat di mana-mana terutama di daerah perairan seperi kolam, air laut, air tawar dan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lain seperti pada tumbuhan, hewan bahkan manusia. Selain itu, di tanahpun Protozoa bisa hidup.
■ Berperan sebagai zooplankton. Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan (food chain) terutama di lingkungan perairan. Dalam hal ini, Protozoa berperan sebagai zooplankton (organisme seperti hewan) yang menjadi makanan bagi organisme-organime perairan yang lebih besar. Zooplankton ini hidup dengan memakan fitoplankton (organisme seperti tumbuhan) yang bersifat fotosintetik. Perista makan-memakan ini dapat digambarkan dalam skema berikut ini.
Energi Cahaya → Fitoplankton → Zooplankton → Hewan yang Lebih Besar
|
■ Bersifat Saprofitik. Untuk Protozoa yang hidup di lingkungan daratan yang basah atau akuatik, mereka adalah organisme pemakan bakteri atau cendawan atau disebut Protozoa saprofitik dengan memanfaatkan substansi yang dihasilkan oleh bakteri atau cendawan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan Protozoa berperan sangat penting di dalam keseimbangan ekologis dan dapat digambarkan sebagai berikut.
Tubuh mati produsen dan konsumen serta produk ekskresinya termasuk tinja
|
→
|
Dekomposisi oleh bakteri atau cendawan
|
→
|
Ditelan oleh protozoa
|
Berdasarkan bagan proses tersebut, coba pikirkan bagaimana menurut kalian apabila Protozoa musnah atau tidak ada di dunia ini?
■ Mampu membentuk kista. Kista merupakan seludang yang dibuat secara vegetatif/trofozoit yang digunakan Protozoa untuk melindungi diri ketika kondisi lingkungan kurang menguntungkan seperti kekeringan, kehabisan makanan atau keasaman perut di dalam tubuh inangnya.
Cara Reproduksi Protozoa
Untuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan cara aseksual/vegetatif dan seksual/generatif. Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri atau pembagian selnya sama. Pembelahan ini dapat terjadi, baik secara membujur atau melintang pada sepanjang selnya sehingga menghasilkan anak-anak sel yang dapat berukuran sama atau tidak sama. Jika pada proses pembelahan diri (pembagiannya) menghasilkan dua anak sel, maka disebut pembelahan biner, namun apabila terbentuk banyak anak sel dinamakan pembelahan bahu rangkap (multipel fission).
Beberapa kelompok Protozoa bereproduksi secara seksual, yaitu dengan cara penggabungan atau penyatuan fisik sementara antara dua individu kemudian terjadi pertukaran nukleus. Dengan demikian, akan terjadi perpaduan sifat yang dibawa oleh kedua individu tersebut dan menghasilkan satu individu baru. Cara pembiakan ini disebut dengan konjugasi. Coba kalian baca kembali artikel tentang: Gambar dan Tahapan Reproduksi Bakteri secara Konjugasi.
Klasifikasi Protozoa dan Contohnya
Protozoa atau protista mirip hewan dikelompokkan ke dalam 6 jenis filum, yaitu Mastigophora (Flagellata), Rhizopoda (Sarcodina), Ciliophora (Ciliata/Infusiora), Apicomplexa (Sporozoa), Foraminifera dan Actinopoda. Berikut ini adalah tabel ciri-ciri umum sebagian filum yang termasuk Protozoa beserta contoh organismenya.
Tabel Perbedaan Ciri-Ciri Protozoa Secara Umum
No
|
Filum
|
Ciri Umum
|
Contoh Spesies
|
1
|
Mastigophora
|
Flagellata, menggunakan flagel atau bulu cambuk untuk bergerak dan memangsa, umumnya uniseluler, beberapa berkoloni
|
Triconympha sp. dan Trypanasoma sp.
|
2
|
Rhizopoda
|
Pseudopodia atau kaki semu untuk bergerak dan memangsa
|
Amoeba proteus
|
3
|
Ciliophora
|
Cilia atau rambut getar digunakan untuk bergerak dan memangsa, umumnya uniseluler, beberapa sesil dan berkoloni
|
Stylonychia sp., Paramaecium sp.
|
4
|
Apicomplexa
|
Sebelumnya dikenal sebagai sporozoa, parasit pada hewan dan manusia dengan siklus hidup yang rumit
|
Plasmodium
|
5
|
Foraminifera
|
Memangsa dan bergerak menggunakan pseudopodia halus yang saling berhubungan
|
Globigerina
|
6
|
Actinopoda
|
Memangsa dengan axopodia (pseudopodia yang runcing dan menyebar), memiliki rangka silika
|
Helizoa dan Radiozoa
|
Sumber: Biology, 1998
|
Dari tabel di atas, persamaan ciri semua filum adalah uniseluler, eukariotik dan heterotrofik. Perbedaan utama enam filum tersebut hanya dalam cara pergerakannya.
Demikianlah artikel tentang pengertian, ciri-ciri, cara reproduksi dan klasifikasi protozoa (protista mirip hewan) beserta contohnya lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. apabila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, kata atau kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.