4 Macam Kelas Protozoa (Protista Mirip Hewan), Gambar dan Contohnya
https://www.biologijk.com/2017/09/4-macam-kelas-protozoa-berdasarkan-alat-gerak.html
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, proto yang berarti “pertama” dan zoa yang berarti “hewan”. Jadi, protozoa disebut juga sebagai hewan pertama. Protozoa merupakan Protista yang mirip atau menyerupai hewan karena memiliki sifat heterotrof, mampu bergerak dan menelan makanan.
Protozoa memiliki ukuran mikroskopis, yaitu berkisar antara 10 nm – 200 nm (1 nm = 10-9m). Protozoa merupakan organisme uniseluler dengan bentuk yang bervariasi, ada yang bentuknya tetap dan ada pula yang berubah-ubah. Protozoa mempunyai alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagella), atau rambut getar (cilia).
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri dan bersimbiosis dengan organisme lain. Kebanyakan Protozoa hidup di dalam tubuh makhluk hidup atau di dalam air (air tawar maupun air laut). Protozoa dapat bereproduksi secara vegetatif (aseksual) dengan pembelahan biner, maupun secara generatif (seksual), dengan cara konjugasi.
Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu Kelas Rhizopoda (Filum Sarcodina), Kelas Ciliata (Filum Ciliophora/ Infusoria), Kelas Flagellata (Filum Mastigophora), dan Kelas Sporozoa (Filum Apicomplexa). Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan menjelaskan pengertian dan ciri-ciri umum dari keempat Kelas Protozoa tersebut lengkap dengan gambar dan contohnya.
#1 Kelas Rhizopoda
Istilah rhizopoda berasal dari bahasa Yunani, rhizo yang berarti “akar” dan podos yang berarti “kaki”. Jadi, rhizopoda berarti kaki yang menyerupai akar. Anggota Filum ini bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu). Disebut pseudopodia atau kaki semu karena terbentuk sebagai hasil penjuluran sitoplasma sel, yang seolah-olah berfungsi sebagai kaki. Selain untuk bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk mencari makanan.
Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda (Filum Sarcodina) adalah Amoeba, Foraminifera dan Radiolaria. Untuk lebih jelas mengenai ciri-ciri dan bentuk tiga jenis spesies tersebut, coba kalian perhatikan gambar di bawah ini.
A. Amoeba
Amoeba bentuknya tidak tetap (berubah-ubah), bagian luar tubuhnya diseliputi membran sel/membran plasma sebagai pelindung isi sel. Membran ini berfungsi untuk membentuk kaki semu (pseudopodia), pertukaran gas (O2 dan CO2), memasukkan makanan (fagositosit), ekskresi, serta menanggapi rangsang dari lingkungan sekitarnya.
Ada dua macam Amoeba, yaitu Ektoamoeba dan Entamoeba. Ektoamoeba adalah amoeba yang hidup bebas diluar tubuh makhluk hidup, misalnyaAmoeba proteus, Chaos carolinese. Entamoeba adalah amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, misalnya Entamoeba hystolitica, Entamoeba coli dan Entamoeba ginggivalis.
■ Entamoeba hystolitica hidup di dalam usus halus, parasit, dapat menyebabkan penyakit disentri amoebawi atau penyakit amoebiasis. Amoebiasis adalah rusaknya jaringan tubuh terutama pada bagian eritrosit (sel darah merah) dan getah bening, sehingga faces penderita bercampur darah dan lendir.
■ Entamoeba coli hidup di dalam colon (usus besar), tidak parasit tetapi kadang-kadang menyebabkan diare (buang air besar terus menerus).
■ Entamoeba ginggivalis hidup di dalam rongga mulut dan berperan dalam menguraikan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi sehingga dapat merusak gigi.
B. Radiolaria
Radiolaria hidup di laut dan seluruh permukaan tubuhnya mengandung banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat. Radiolaria yang telah mati akan mengendap di dasar perairan membentuk endapan radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok serta bahan peledak.
C. Foraminifera
Foraminifera hidup di laut dan kerangka luarnya terdiri dari zat kitin dan stronsium sulfat. Foraminifera yang terkenal adalah Globigerina yang endapannya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya tambang minyak bumi.
#2 Kelas Ciliata
Istilah ciliata berasal dari bahasa Latin cilia yang berarti ”rambut kecil”. Salah satu ciri khas ciliata adalah mempunyai silia sebagai alat gerak dan untuk mencari makan. Ciliata merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler) dengan bentuk tetap atau tidak berubah. Ciliata hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Contoh spesies dalam kelas Ciliata (Filum Ciliophora/ Infusoria) antara lain Paramaecium caudatum, Stentor, Vorticella, Didinium, Stylonichia, Balantidium coli dan sebagainya. Untuk lebih jelas mengenai ciri-ciri dan bentuk tiga jenis spesies tersebut, coba kalian perhatikan gambar di bawah ini.
A. Paramaecium caudatum
Paramaecium caudatum bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal, seksual dengan konjugasi dengan terjadi pertukaran inti kecil (mikronukleus).
B. Stentor
Stentor memiliki bentuk seperti terompet dan menetap di suatu tempat.
C. Vorticella
Vorticella memiliki bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
D. Didinium
Didinium merupakan predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
E. Stylonichia
Stylonichia memiliki bentuk seperti siput atau bentuk oval dan cilianya berkelompok yang disebut cirri. Banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
F. Balantidium coli
Balantidium coli memiliki habitat pada kolon atau usus besar manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).
#3 Kelas Flagellata
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti “bulu cambuk”. Ciri khas Filum ini adalah memiliki alat gerak berupa bulu cambuk yang disebut flagella. Flagella juga berfungsi sebagai alat peraba dan alat penangkap makanan. Flagellata pada umumnya mempunyai bentuk tubuh oval, panjang dan bulat.
Habitat Flagellata sebagian besar adalah air tawar, air laut, tanah yang basah, atau dalam tubuh makhluk hidup sebagai parasit. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu fitoflagellata dan zooflagelata.
A. Fitoflagellata
Fitoflagellata memiliki plastida yang mengandung pigmen hijau klorofil sehingga fitoflagellata dapat melakukan fotosintesis dan bersifat autotrof. Di lingkungan air sebagai penyusun fitoplankton, fitoflagellata menyuplai makanan bagi organisme lain. Contoh fitoflagellata: Euglena viridis, Nocticula miliaris, Volvox globator dan sebagainya.
■ Euglena viridis hidup di air tawar.
■ Volvox globator hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
■ Noctiluca miliaris hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.
A. Zooflagellata
Zooflagellata adalah kelompok Flagellata yang tidak memiliki pigmen hijau klorofil. Zooflagellata ada yang cara hidupnya bebas, tapi kebanyakan bersifat heterotrof parasit, dan bentuknya menyerupai hewan. Beberapa contoh zooflagellata yang parasit pada hewan dan manusia antara lain Giardia lamblia, Tricomonas vaginalis, Tricomonas homini, Tricomonas foetus, Leishmania tropica, Trypanosoma gambiense dan sebagainya.
■ Giardia lamblia merupakan Protozoa usus yang dapat menyebabkan disentri dan diare, terutama ditemukan dalam usus dua belas jari. Ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar atau kontak dari tangan ke mulut.
■ Tricomonas vaginalis menimbulkan peradangan pada vagina, ditandai dengan keluarnya cairan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal.
■ Tricomonas homini hidup di dalam alat pencernaan, tidak patogen.
■ Tricomonas foetus menyebabkan abortus spontan pada ternak.
■ Leishmania tropica menyebabkan leishmaniasis yaitu menyebabkan leiso (luka patologis) pada kulit atau organ pencernaan.
■ Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia.
#4 Kelas Sporozoa
Istilah Sporozoa berasal dari bahasa Yunani, spora yang berarti “benih” dan zoa yang berarti “hewan”. Sporozoa merupakan salah satu kelompok Protozoa yang membentuk spora dalam salah satu tahapan silkus hidupnya. Semua anggota Sporozoa hidup sebagai parasit dalam tubuh organisme lain dan tidak memiliki alat gerak. Pergerakannya dilakukan dengan mengubah posisi tubuhnya.
Anggota sporozoa yang paling dikenal adalah Plasmodium. Plasmodium merupakan penyebab penyakit malaria dan menyerang sel darah merah. Penyakit malaria ditularkan dari manusia satu ke manusia lain melalui gigitan nyamuk Anopheles. Ada empat jenis species Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Masing-masing jenis Plasmodium menimbulkan gejala-gejala tersendiri pada tubuh penderitanya.
■ Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas, gejalanya adalah suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam).
■ Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama dengan pada malaria tersiana.
■ Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu badan panas dingin setiap 3 hari sekali (72 jam).
■ Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu badan panas dingin tak beraturan.
Demikianlah artikel tentang macam-macam Protozoa (Protista mirip hewan) yang terdiri atas Flagellata, Ciliata, Rhizopoda dan Sporozoa beserta gambar, ciri-ciri khusus dan contohnya lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, angka, kata maupun kalimat mohon dimaklumi. Sampai berjumpa di artikel berikutnya.
Thank you
ReplyDeletePlis visit my blogspot yaaaa
ReplyDeleteTerima kasih, ini sangat membantu..
ReplyDeleteGood
ReplyDeleteTerima kasih sangat
ReplyDelete