Daftar Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Negatif Serta Contohnya
https://www.biologijk.com/2017/08/perbedaan-bakteri-gram-positif-dan-bakteri-gram-negatif.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Bakteri merupakan mikroorganisme kosmopolit, artinya dapat hidup di berbagai jenis habitat, seperti di tanah, sungai, danau, rawa, laut, udara, kawah gunung berapi, es bahkan di permukaan tubuh maupun di dalam tubuh organisme lain seperti manusia dan hewan juga merupakan habitat bakteri. Karena luasnya persebaran bakteri ini, menjadikan bakteri sebagai organisme dengan jumlah terbanyak di planet bumi.
Karena banyaknya jumlah bakteri, maka terdapat berbagai macam dasar klasifikasi bakteri, seperti bentuk sel, jumlah dan letak flagel, cara mendapatkan makanan, kebutuhan akan oksigen, suhu optimum dan sifat terhadap pewarnaan Gram. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai perbedaan antara bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif serta contohnya. Namun sebelum itu, kita akan mengenali terlebih dahulu apa itu pewarnaan Gram.
Apa Itu Teknik Pewarnaan Gram Pada Bakteri?
Pada tahun 1884, seorang mikrobiolog asal Denmark bernama Hans Christian Gram mengembangkan suatu teknik untuk membedakan antara bakteri Pneumococcus dan bakteri Klebsiella pneumoniae berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding sel dengan sistem pewarnaan yang kemudian dikenal sebagai teknik pewarnaan Gram. Teknik pewarnaan ini menggunakan 4 reagen yaitu:
•Zat warna kristal violet, sebagai pewarna utama
•Mordan (larutan iodin), yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan zat warna utama
•Alkohol (etanol) atau aseton yang digunakan sebagai pencuci atau peluntur zat warna utama
•Safranin sebagai zat warna kedua yang digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan warna utama karena dicuci dengan alkohol tadi
Prosedur Pewarnaan Gram
Prosedur atau langkah-langkah pewarnaan Gram pada dinding sel bakteri ditampilkan seperti pada gambar di bawah ini.
Langkah #1, Sel bakteri diwarnai dengan zat warna kristal violet (ungu) yang merupakan zat warna utama.
Langkah #2, Mordan atau larutan idoium ditambahkan pada bakteri. Fungsi penambahan iodium ini adalah untuk menjebak zat warna violet di dalam sel bakteri.
Langkah #3, Sel bakteri dicuci dengan larutan alkohol atau etanol yang mampu melunturkan zat warna kristal violet pada sel bakteri. Pada tahap ini ada dua karakteristik sel bakteri, yaitu sel bakteri yang zat warna violetnya tidak luntur dan sel bakteri yang zat warna violetnya luntur.
Langkah #4, Pemberian safranin atau zat warna merah muda. Pada tahap ini, sel bakteri yang zat warna violetnya luntur akan berubah menjadi warna merah muda sedangkan sel bakteri yang di zat warna violetnya tidak luntur akan tetap bewarna violet atau ungu.
Hasil dari prosedur pewarnaan Gram di atas adalah sebagai berikut:
Apabila setelah pewarnaan bakteri menunjukkan warna ungu, maka dikelompokkan ke dalam jenis bakteri Gram positif. Dan apabila setelah pewarnaan, sel bakteri menunjukkan warna merah muda, maka dikelompokkan ke dalam jenis bakteri Gram negatif.
Prinsip Kerja Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram bekerja sebagai akibat dari efek pencucian alkohol yang berbeda pada dinding sel bakteri. Bakteri gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal dan mengalami dehidrasi ketika diberi larutan alkohol sehingga kristal warna violet akan terjebak di dalam dinding sel. Sementara itu, bakteri gram negatif memiliki membran luar yang tersusun atas lipid atau lemak yang disebut dengan lipopolisakarida.
Lapisan lipid akan larut jika diberi alkohol sehingga kristal warna violet pada dinding selnya juga akan ikut larut dan luntur. Kemudian setelah diberi zat warna merah muda (safarin), bakteri gram negatif yang kehilangan zat warna violet akan berubah menjadi bewarna merah muda. Sedangkan pada bakteri gram positif yang masih memiliki zat warna violet tidak akan berpengaruh terhadap safarin sehingga akan tetap bewarna ungu.
Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
Berikut ini adalah tabel yang menyajikan daftar beberapa perbedaan karakteristik antara bakteri Gram positif dan bakteri Gram Negatif
No
|
Bakteri Gram Positif
|
Bakteri Gram Negatif
|
1
|
Bakteri tetap mempertahankan zat warna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol atau aseton
|
Bakteri tidak mempertahankan zat warna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol atau aseton
|
2
|
Tidak ada membran luar
|
Ada membran luar
|
3
|
Ketebalan dinding sel sekitar 20-30 nm
|
Ketebalan dinding sel sekitar 8-12 nm
|
4
|
Dinding sel halus
|
Dinding sel bergelombang dan bersentuhan dengan membran plasma hanya di beberapa lokus
|
5
|
Dinding sel berisi murein 70-80%
|
Dinding sel berisi murein 10-20%
|
6
|
Kandungan lipid (lemak) di dinding sel sangat rendah
|
Kandungan lipid sekitar 20-30%
|
7
|
Tidak ada porin
|
Porin atau saluran hidrofilik berada pada lapisan membran luar
|
8
|
Dinding sel mengandung asam teichoic
|
Dinding sel tidak mengandung asam teichoic
|
9
|
Struktur flagela memiliki 2 cincin di badan basal
|
Struktur flagela memiliki 4 cincin di badan basal
|
10
|
Mesosom cukup menonjol
|
Mesosom kurang menonjol
|
11
|
Beberapa bakteri patogen termasuk golongan bakteri Gram positif
|
Sebagian besar bakteri patogen termasuk dalam kelompok bakteri Gram negatif
|
12
|
Menghasilkan racun eksotoksin
|
Menghasilkan racun endotoksin atau eksotoksin
|
13
|
Ketahanan terhadap gangguan fisik tinggi
|
Ketahanan terhadap gangguan fisik rendah
|
14
|
Ketahanan terhadap kekeringan tinggi
|
Ketahanan terhadap kekeringan rendah
|
15
|
Keterpengaruhan terhadap Penisillin tinggi
|
Keterpengaruhan terhadap Penisillin rendah
|
16
|
Keterpengaruhan terhadap Streptomisin rendah
|
Keterpengaruhan terhadap Streptomisin tinggi
|
Contoh Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif
Berikut ini adalah tabel yang menyajikan daftar beberapa contoh bakteri Gram positif dan bakteri Gram Negatif
Bakteri Gram Positif
|
Bakteri Gram Negatif
|
Actinomyces
|
Acetobacter, Nitrobacter
|
Bacillus (ex. Bacillus anthracis)
|
Borrelia, Pseudomonas
|
Clostridium (ex. Clostridium tetani, Clostridium perfringens, Clostridium botulinum)
|
Treponema (ex. Treponema pallidum), Vbiro dan Yersina
|
Corynebacterium (ex. Corynebacterium diphtheriae)
|
Bortadella (ex. Bortadella pertussis)
|
Enterococcus
|
Burkholderia (ex. Burkholderia cepacia)
|
Gardnerella
|
Chlamydia, Campylobacter
|
Lactobacillus
|
Enterobacter
|
Listeria
|
Escherichia (ex. Escherichia coli)
|
Mycobacterium (ex. Mycobacterium leprae, Mycobacterium tuberculosis)
|
Fusobacterium, Thiobacter
|
Mycoplasma
|
Helicobacte, Shigella
|
Nocardia
|
Hemophilus, Serratia
|
Propionibacterium
|
Klebsiella, Salmonella
|
Staphylococcus (ex. Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus)
|
Legionella, Proteus
|
Streptococcus (ex. Streptococcus pneumonia, Streptococcus pyogenes, Streptococcus mutans)
|
Neisseria (ex. Neisseria gonorrheae, Neisseria meningitidis)
|
Streptomyces
|
Leptospiria, Rickettsia
|
Referensi:
Demikianlah artikel tentang pengertian, prosedur dan prinsip kerja pewarnaan Gram, perbedaan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif beserta contohnya lengkap dalam bentuk tabel. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. apabila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, kata atau kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.