Gambar dan Tahapan Reproduksi Bakteri dengan Transformasi
https://www.biologijk.com/2017/07/reproduksi-bakteri-secara-transformasi.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti yang terjadi pada makhluk hidup eukariotik. Hal ini karena pada bakteri tidak terjadi penyatuan kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri terjadi juga pertukaran materi genetik antara satu sel dan sel pasangannya seperti yang terjadi pada pembiakan seksual sel eukariot. Oleh karena itu, perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual.
Terdapat tiga cara perkembangbiakan paraseksual yang dapat terjadi pada bakteri, yaitu transformasi, konjugasi dan transduksi. Nah, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai perkembangbiakan atau reproduksi bakteri secara transformasi yang meliputi sejarah penemuan transformasi, pengertian, gambar dan tahapannya. Untuk itu simak baik-baik penjelasan berikut ini.
Sejarah Penemuan Transformasi Bakteri
Fenomena transformasi pada proses reproduksi bakteri pertama kali ditemukan pada tahun 1982 oleh Frederick Griffith melalui percobaannya pada bakteri Streptococcus pneumoniae dimana bakteri ini menyebabkan penyakit pneumonia pada manusia dan juga dapat membunuh tikus. Griffith mengungkapkan bahwa penyerapan materi genetik dari lingkungan sekitar oleh bakteri dapat menyebabkan perubahan pada genotipe dan fenotipenya.
Griffith menyebut fenomena penyerapan materi genetik tersebut dengan “prinsip transformasi”. Transformasi bakteri melibatkan transfer DNA secara langsung dari lingkungan sekitar ke dalam sel bakteri. DNA yang tersebar di lingkungan sekitar bakteri ini sebenarnya adalah genom bakteri yang terfragmentasi pada saat sel bakteri mengalami lisis.
Tidak semua jenis bakteri dapat mengambil fragmen (potongan) DNA tersebut. Permukaan sel bakteri memiliki protein yang dapat mengenali DNA dari jenis yang masih berkerabat lalu mengambil fragmen tersebut untuk kemudian diintegrasikan ke dalam genom baktei. Proses transformasi pada reproduksi bakteri ini sangat berguna dalam menemukan gen pada bakteri seperti Bacillus subtitulis, Escherichia coli, Hemophilus influenzae, Rhizobium, Neisseria dan lain-lain.
Pengertian Transformasi
Berdasarkan penjelasan tentang penemuan proses transformasi di atas, dapat kita simpulkan definisi dari transformasi sebagai berikut.
Transformasi merupakan peristiwa dimana bakteri memperoleh DNA dari lingkungan sekitarnya. Permukaan sel bakteri memiliki protein yang dapat mengenali DNA dari jenis yang masih berkerabat dengannya kemudian mentransport DNA tersebut masuk ke dalam sel. Di dalam sel, DNA asing tersebut akan menyatu dengan DNA inang dan menyebabkan perubahan pada struktur DNA awal. Perubahan struktur DNA ini akan menyebabkan perubahan sifat bakteri tersebut.
|
Gambar dan Tahapan Transformasi pada Bakteri
Pada tahap 1, mula-mula sel bakteri yang berperan sebagai donor DNA mengalami lisis (pecah) dan kemudian DNA keluar dari sel tersebar dalam bentuk potongan-potongan (fragmen) DNA. Tahap 2, beberapa fragmen DNA donor ditarik oleh sel resipien (sel penerima). Tahap 3, DNA donor yang telah masuk ke dalam sel resipien kemudian terpisah menjadi dua lalu DNA resipien sebagian lepas meninggalkan tempatnya.
Tahap 4, DNA donor menggantikan tempat DNA resipien yang terlepas tadi sehingga fragmen DNA donor bersatu dengan DNA resipien. Dengan demikian, pada tahap 5 terbentuklah DNA rekombinan hasil hibrid antara DNA donor dengan DNA resipien. Sebagai catatan, tidak semua fragmen DNA donor dapat menyatu dengan DNA resipien, karena hanya strain-strain kompeten dari generasi bakteri tertentu yang dapat ditransformasikan.
Strain kompeten adalah suatu sel bakteri yang dapat mengambil suatu molekul DNA dan mentransformasikannya, misalnya pada bakteri Streptococcus pneumonia, Bacillus, Haemophilus, Neisseria dan Pseudomonas. Contoh peristiwa transformasi adalah ketika strain bakteri Streptococcus pneumonia yang tidak berbahaya dibiakkan dalam medium yang di dalamnya terkandung DNA dari strain Streptococcus pneumonia yang berbahaya.
Strain bakteri yang tidak berbahaya tersebut akan menyerap DNA yang ditemukannya, menyatukannya dengan DNA yang dimilikinya sehingga terjadi rekombinasi DNA. Setelah terjadi rekombinasi, strain yang tadinya tidak berbahaya akan berubah menjadi strain yang berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru-paru akut).
Demikianlah artikel tentang sejarah penemuan, pengertian, gambar dan tahapan serta penjelasan proses transformasi pada reproduksi bakteri. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
Duar
ReplyDelete