Gambar dan Tahapan Reproduksi Bakteri dengan Konjugasi
https://www.biologijk.com/2017/07/reproduksi-bakteri-secara-konjugasi.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Meskipun bakteri merupakan organisme uniseluler (tersusun atas satu sel) dengan struktur tubuh yang sederhana, bakteri juga digolongkan sebagai makhluk hidup. Coba kalian ingat kembali 10 ciri-ciri makhluk hidup. Untuk melestarikan jenisnya, bakteri dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu secara aseksual dan seksual. Bakteri berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner (Binary Fission).
Sebenarnya, pada bakteri tidak ditemukan reproduksi seksual yang melibatkan peleburan sel gamet dengan diikuti pengurangan jumlah kromosom. Namun pada beberapa bakteri terjadi pemindahan bahan genetik dari satu sel ke sel yang lain. Sel yang memberikan bahan genetik disebut sel donorsedangkan sel yang menerima bahan genetik disebut sel resipien. Penggabungan dua jenis bahan genetik ini disebut rekombinasi.
Rekombinasi bahan genetik dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu transformasi, transduksi dan konjugasi. Karena transformasi dan transduksi sudah diulas dalam artikel sebelumnya, maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai cara rekombinasi bahan genetik bakteri secara konjugasi. Lalu tahukah kalian apa itu konjugasi? Bagaimana proses dan tahapannya? Untuk mengetahui jawabannya, silahkan kalian simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Konjugasi
Konjugasi adalah transfer materi genetik antara sel bakteri yang satu dengan sel bakteri yang lain secara kontak langsung melalui suatu jembatan sel yang terbentuk antara dua sel bakteri tersebut. Konjugasi ini merupakan mekanisme transfer gen horizontal sama seperti transformasi dan transduksi meskipun kedua mekanisme tersebut tidak melibatkan kontak sel secara langsung.
Konjugasi pada bakteri ini sering dianggap setara dengan reproduksi seksual pada organisme eukariotik. Akan tetapi, sebenarnya konjugasi bukanlah reproduksi seksual karena tidak terjadi pertukaran gamet sehingga banyak yang menyebutnya sebagai reproduksi secara paraseksual. Bahan genetik yang ditransfer melalui konjugasi adalah plasmid kecil yang dikenal sebagai plasmid F- (F untuk faktor kesuburan).
Plasmid F- ini membawa informasi genetik berbeda dengan yang ada pada kromosom bakteri. Sel bakteri yang sudah memiliki salinan plasmid F- disebut sel F-positif atau F+ dan dianggap sebagai sel donor atau sel jantan. Sementara sel yang tidak memiliki salinan plasmid F- disebut sel F-negatif atau F- dan dianggap sebagai sel penerima (resipien) atau sel betina. Transfer plasmid F- terjadi melalui koneksi horizontal dimana sel donor dan sel penerima saling kontak langsung dan membentuk jembatan antar sel. Jembatan antar sel ini disebut dengan pili seks.
Gambar dan Tahapan Konjugasi
Untuk mentransfer atau mengirimkan plasmid F-, sel donor dan sel resipien pertama-tama harus membuat kontak langsung. Pada titik ini, ketika sel membangun kontak, plasmid F- di dalam sel donor yang merupakan molekul DNA beruntai ganda membentuk struktur melingkar. Untuk lebih detailnya, berikut ini adalah langkah atau tahapan peristiwa konjugasi pada reproduksi bakteri.
Tahap #1, sel F+ yang berperan sebagai sel donor menghasilkan pilus. Pilus ini merupakan struktur yang berperan sebagai jembatan konjugat (jembatan sitoplasma) yang menghubungkan sel donor (F+) dengan sel resipien (F-). Selanjutnya, apabila pilus sudah terbentuk maka terjadilah kontak langsung antara sel donor dengan sel penerima.
Tahap #2, karena plasmid F- terdiri dari molekul DNA beruntai ganda yang membentuk struktur melingkar, enzim relaxase melepaskan salah satu dari dua untai DNA. Satu untai DNA yang dilepaskan tadi kemudian ditransfer ke sel resipien.
Tahap #3, untai DNA tunggal mulai memasuki sitoplasma sel resipien. Untai DNA yang ditransfer ini membawa gen yang terkait dengan fungsi khusus seperti resistensi terhadap zat antibiotik. Pada saat transfer, untai DNA tersebut juga dapat mengkodekan gen yang membawa sifat dari satu bakteri ke bakteri lain.
Tahap #4, sel donor dan sel penerima, keduanya mengandung DNA beruntai tunggal. Kemudian masing-masing sel mensintesis DNA tersebut dan akhirnya membentuk plasmid F- beruntai ganda yang identik dengan plasmid F- asli. Mengingat bahwa plasmid F- ini mengandung informasi untuk mensitesis protein pili dan protein lainnya, sel resipien sekarang telah menjadi sel donor dengan plasmid F- dan memiliki kemampuan untuk membentuk pilus sama seperti sel donor aslinya. Sehingga sekarang, kedua sel tersebut adalah donor atau sel F+ dan jembatan pilus terpisah menjadi dua.
Setelah proses konjugasi selesai, sel resipien sekarang menjadi sel donor baru dan bersama-sama dengan sel donor lama untuk mencari sel-sel resipien lainnya untuk kemudian melakukan proses konjugasi lagi dan demikian seterusnya.
Sumber:
Demikianlah artikel tentang pengertian, gambar atau skema, tahapan serta penjelasan proses transformasi pada reproduksi bakteri atau lebih tepatnya rekombinasi materi genetik pada bakteri. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
thank you..
ReplyDeleteMakasihh gann
ReplyDelete