Gambar dan Tahapan Reproduksi Bakteri dengan Endospora
https://www.biologijk.com/2017/07/pembentukan-endospora-pada-bakteri.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Bakteri merupakan organisme yang tersebar dimana-mana, baik di daratan, perairan, udara maupun tubuh organisme dalam jumlah yang sangat banyak. Jumlah yang sangat banyak ini disebabkan bakteri dapat berkembang biak dengan sangat mudah dan cepat. Sehingga tidak mengherankan kalau bakteri mendapat julukan sebagai organisme kosmopolit.
Proses perkembangbiakan bakteri dapat terjadi dalam tiga cara yaitu reproduksi bakteri secara vegetatif, aseksual dan seksual. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai reproduksi bakteri secara aseksual yaitu melalui pembentukan endospora. Lalu tahukah kalian apa itu endospora? Bagaimana struktur dan proses pembentukan endospora tersebut? Oke, langsung saja kalian simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Endospora
Beberapa jenis bakteri mampu menghasilkan spora baik di luar sel (eksospora) maupun di dalam sel (endospora). Spora merupakan sel bakteri yang dorman (tidak aktif) yang terbentuk karena kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Spora ini tahan terhadap radiasi sinar ultraviolet, panas dan kekeringan serta tahan terhadap bahan kimiawi seperti desinfektan.
Jika kondisi lingkungan telah kembali normal, spora akan berkecambah dan menghasilkan sel bakteri baru seperti sel induknya. Contoh bakteri yang menghasilkan endospora adalah Bacillus dan Clostridium. Dari penjelasan-penjelasan tersebut, dapat disimpulkan pengertian dari endospora yaitu sebagai berikut.
Endospora adalah spora yang terbentuk di dalam sel bakteri sebagai respon atas perubahan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Endospora memiliki struktur yang sangat kuat dan tahan terhadap unsur kimiawi yang berbahaya bagi bakteri. Apabila kondisi lingkungan telah kembali normal, maka endospora ini akan menghasilkan sel bakteri baru identik dengan sel induknya.
|
Dari definisi di atas, pembentukan endospora ini merupakan salah satu bentuk atau mekanisme adaptasi bakteri terhadap perubahan lingkungannya. Kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan bagi bakteri adalah saat terjadi krisis nutrisi sehingga beberapa bakteri akan menjadi motil untuk mencari nutrisi atau mereka akan menghasilkan enzim untuk mengeksploitasi sumber daya alternatif.
Dengan membentuk endospora, bakteri dapat bertahan hidup dalam keadaan kekurangan nutrisi. Endospora dapat bertahan dari serangan lingkungan yang biasanya membunuh bakteri seperti suhu tinggi, penyinaran UV tinggi, pengeringan, kerusakan kimia dan kerusakan enzimatik. Sifat resistensi yang luar biasa dari endospora ini menyebabkan bakteri tidak mudah terbunuh oleh zat antimikroba.
Struktur Endospora
Sifat resistensi endospora yang sangat kuat dapat dijelaskan dari struktur selulernya yang unik. Mantel yang tersusun atas protein melapisi spora sehingga mampu memberikan ketahanan dari zat kimia dan enzimatik tertentu. Di bawah lapisan mantel, terdapat lapisan peptidoglikan khusus yang sangat tebal. Lapisan ini dinamakan korteks. Lapisan korteks ini berfungsi untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada inti spora sehingga dengan adanya korteks, spora dapat bertahan dari suhu yang sangat tinggi.
Di bawah lapisan korteks terdapat dinding sel yang juga tersusun atas peptidoglikan. Lapisan ini akan menjadi dinding sel bakteri setelah endospora berkecambah. Membran dalam di bawah dinding sel merupakan penghalang permeabilitas utama terhadap beberapa bahan kimia yang berpotensi merusak. Inti spora merupakan bagian yang mengandung DNA sel, ribosom dan sejumlah protein yang larut dalam asam (SASPs). Protein tersebut mengikat kuat DNA dan bertanggung jawab atas ketahanan terhadap sinar UV dan bahan kimia yang merusak DNA.
Proses Pembentukan Endospora
Proses pembentukan spora sangat kompleks. Salah satu contoh bakteri yang digunakan sebagai model dalam mempelajari pembentukan endospora adalah bakteri Bacillus subtilis. Pada bakteri tersebut, proses pembentukan spora memerlukan waktu berjam-jam. Untuk menentukan tahapan dalam proses pembentukan spora dapat dilihat dari perubahan morfologis pada sel bakteri.
Sebagai penanda sel memulai proses pembentukan spora adalah bentuknya yang mulai asimetris (Tahap II) dimana dinding penyekat atau septum mulai terbentuk. Pada tahap ini, dihasilkan dua komponen sel yaitu sel induk yang ukurannya lebih besar dan forespore yang ukurannya lebih kecil. Kedua komponen sel ini memiliki mekanisme perkembangan yang berbeda.
Selanjutnya (Tahap III), peptidoglikan pada septum terdegradasi dan forespore ditelan oleh sel induk, membentuk sel di dalam sel. Aktivitas sel induk danforespore menyebabkan sintesis senyawa spesifik endospora yang kemudian terjadi pembentukan korteks dan mantel (Tahap IV + V) yang diikuti peristiwa dehidrasi sel dan pematangan endospora (Tahap VI + VII). Kemudian sel induk lisis (hancur) dan endospora dilepaskan ke lingkungan. Endospora ini akan tetap dorman (tidak aktif) sampai kondisi lingkungan kembali normal.
Demikianlah artikel tentang gambar, skema, langkah-langkah atau tahapan reproduksi bakteri dengan cara pembentukan spora khususnya endospora. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.