10 Virus Penyebab Penyakit Pada Tumbuhan Beserta Gejala yang Ditimbulkan, Cara Penularan dan Pecegahannya
https://www.biologijk.com/2017/06/virus-penyebab-penyakit-pada-tumbuhan.html
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Penyakit mozaik yang menyerang daun tanaman tembakau disebabkan oleh virus. Keberadaan virus mozaik ini mulai diteliti pertama kali pada tahun 1883 oleh seorang ilmuwan jerman bernama Adolf Meyer, akan tetapi peneltian Meyer belum mampu membuktikan keberadaan virus tersebut.
Baru pada tahun 1935, ilmuwan Amerika Serikat bernama Wendell M. Stanley berhasil membuktikan keberadaan virus yang menyebabkan penyakit pada tanaman tembakau. Selengkapnya kronologi penemuan virus dapat kalian baca dalam artikel tentang sejarah penemuan virus secara kronologis dari 4 tokoh ilmuwan.
Lalu apa nama virus yang menyebabkan penyakit mozaik pada tanaman tembakau tersebut? Bagaimana gejala yang ditimbulkan, cara penularan serta pencegahannya? Kemudian adakah virus lain yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut silahkan kalian pelajari uraian berikut ini.
1. Virus Penyebab Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus atau virus TMV. Virus mozaik ini mempunyai hospes (inang) utama yaitu tanaman tembakau. Akan tetapi karena virus TMV mampu bermutasi, ia juga dapat menginfeksi tumbuhan lainnya seperti labu, buncis, tebu, mentimun, gandum, kentang, tomat, kacang kedelai dan sebagainya.
Gejala yang timbul jika tumbuhan terinfeksi virus TMV adalah warna daun menjadi belang kuning-hijau, timbul bintik-bintik atau bercak-bercak pada daun, nekrosis atau kematian sel jaringan pada lokasi-lokasi tertentu, serta ukuran daun menjadi lebih kecil dan tubuh kerdil karena pertumbuhan terhambat.
Virus mosaik dapat menular melalui benih ataupun secara mekanis melalui vektor serangga penular atau tangan manusia, terutama tangan para pekerja di kebun tembakau yang telah terkontaminasi oleh cairan tembakau yang terinfeksi penyakit mosaik tersebut.
Cara pencegahan penyakit mozaik dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi, memotong bagian tanaman yang terinfeksi agar virus tidak menyebar, mensterilkan alat dan bahan yang digunakan untuk memotong serta tidak merokok sambil menangani tanaman karena cerutu, rokok dan pipa tembakau dapat terinfeksi virus mozaik.
2. Virus Penyebab Penyakit Tungro
Penyakit tungro adalah sejenis penyakit kerdil pada tanaman padi. Penyakit tungro disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda, yaitu virus tungro batang atau Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus tungro bulat atau Rice Tungro Spherical Virus (RTSV). Kedua jenis virus ini tidak memiliki hubungan kekerabatan secara serologi dan dapat menginfeksi tanaman padi secara bersamaan.
Gejala yang timbul jika tanaman padi terinfeksi virus tungro adalah tanaman padi menjadi kerdil, daun bewarna kuning sampai kuning jingga disertai bercak-bercak bewarna coklat, perubahan warna meluas mulai dari ujung ke bagian pangkal serta terjadi penurunan produktivitas gabah setiap kali panen.
Cara penularan penyakit tungro bisa terjadi melalui perantara angin, kontak langsung dari tanaman sehat ke tanaman yang sakit atau melalui serangga. Serangga yang dapat menyebarkan virus tungro adalah wereng hijau (Nephotettix virescens). Wereng hijau merupakan Agent of Disease yang paling efisien sehingga perlu mewaspadai keberadaannya.
Cara pencegahan terhadap penyakit tungro dapat dilakukan dengan cara menanam padi varietas tahan (unggul) yang mampu mempertahankan diri dari infeksi virus, memusnahkan tanaman yang telah terinfeksi agar tidak menyebar luas, menggunakan insektisida sistemik butiran (carbofuran) serta tidak membuat persemaian di sekitar lampu untuk menghindari berkumpulnya wereng di persemaian.
3. Virus Penyebab Penyakit Degenerasi Jeruk
Degenerasi jeruk disebabkan oleh virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) yang menyerang pembuluh tapis (floem) dari tanaman jeruk sehingga mengalami malfungsi. Pembuluh floem adalah pembuluh yang terdapat pada kulit batang, berfungsi untuk mengangkut zat makanan dari daun menuju seluruh tubuh tumbuhan.
Jika pembuluh floem mengalami kerusakan akibat virus CVPD, maka zat makanan hasil fotosintesis akan tertumpuk pada daun sehingga bagian lainnya akan mengalami kekurangan makanan. Akibatnya, pertumbuhan tanaman jeruk terhambat dan akan mati secara perlahan-lahan.
Gejala yang timbul jika tanaman jeruk terinfeksi virus CVPD adalah warna daun menjadi belang-belang kuning dengan pola yang tidak teratur, daun kaku, mengecil, meruncing dan menghadap tegak ke atas (terutama daun di ujung ranting), bagian dalam buah tidak simetris, biji tidak bernas, ujung biji bewarna coklat serta pertumbuhan tanaman jeruk akan lambat dan merana.
Penularan penyakit CVPD dapat terjadi melalui dua cara. Pertama , CVPD dapat menular dengan perantara serangga kutu loncat jeruk Asia atau Diaphorina citri sebagai vektor(makhluk hidup yang tubuhnya mengandung bibit penyakit tanpa harus menjadi sakit, ex. Nyamuk Anopeles yang tubuhnya mengandung plasmodium tanpa harus menjadi sakit malaria). Dan kedua, melalui okulasi menggunakan mata tempel yang diambil dari pohon induk yang telah terinfeksi penyakit CVPD.
Cara pencegahan terhadap penyakit CVPD adalah dengan menanam bibit jeruk bersertifikat dan pengendalian serangga vektor (kutu loncat). Untuk mengendalikan hama kutu loncat dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya melalui insektisida dan pemanfaatan musuh alami kutu loncat yaitu kepik merah.
4. Virus Penyebab Penyakit Yellow
Penyakit yellow disebabkan oleh Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV) yang menyebabkan daun mengalami klorosis (yellowing) dan mengkerut/ keriting (curly) pada tumbuhan tomat. Penyakit yellow atau virus kuning ini sering disebut dengan penyakit keriting bule.
Selain menyebabkan daun menjadi kuning dan keriting, gejala lain yang ditimbulkan akibat serangan virus ini adalah daun tanaman tomat menggulung, mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal serta mengalami penyusutan. Gejala-gejala tersebut hanya terjadi pada daun muda, sedangkan pada daun tua tidak akan mengalami gejala penyusutan.
Penularan virus kuning terjadi melalui bantuan kutu kebul. Kutu kebul merupakan vektor utama penyebaran virus TYLCV. Kutu kebul mendapatkan virus saat serangga tersebut menghisap cairan dari tanaman sakit kemudian menular apabila kutu kebul menghisap cairan dari tanaman yang sehat.
Cara pencegahan terhadap serangan virus kuning adalah dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi dan membasmi hama kutu kebul sebagai vektornya. Sementara itu menanam bibit dengan varietas unggul yang agak tahan terhadap serangan virus TYLCV juga mempu mencegah infeksi virus tersebut.
5. Virus Penyebab Penyakit Daun Menggulung
Penyakit daun menggulung umumnya terjadi pada tanaman tembakau, kapas dan lobak. Jika biasanya kita menjumpai daun menggulung pada tumbuhan itu disebabkan karena didalamnya terdapat ulat yang sedang bermetamorfosis, maka penyakit daun menggulung ini disebabkan oleh virus, yaitu Turnip Mozaic Virus (TuMV).
Seperti nama penyakitnya, gejala tumbuhan yang terinfeksi virus TuMV dapat dengan mudah dikenali yaitu bentuk daunnya menggulung ke atas di sepanjang urat daun utama yang dimulai dari ujung anak daun selain itu warna daun kekuningan atau mengalami klorosis.
Penularan penyakit ini melalui kutu daun (Aphis), sehingga upaya pencegahan terhadap infeksi virus TuMV dapat dilakukan dengan cara pengendalian terhadap kutu daun tersebut yaitu dengan memakai insektisida sistemik. Tujuan penggunaan insektisida adalah untuk menekan populasi vektor kutu daun sehingga penyebaran virus antar tanaman dapat dicegah.
6. Virus Penyebab Penyakit Bercak Layu Tomat
Penyakit bercak layu atau Spotted wilt adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Tomato spotted wilt virus (TSWV) yang menyerang tanaman tomat dan berbagai jenis tanaman lain. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi di Australia pada tahun 1915 dan mampu menyebabkan kegagalam panen hingga 75 – 100%.
Virus ini dapat hidup pada banyak inang termasuk sekitarr 900 spesies tanaman yang tergolong ke dalam tanaman sayuran maupun rumput. Virus ini tidak ditularkan melalui benih, tetapi oleh beberapa jenis hama thrips (hama yang menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun, batang atau buah. Ex. Kutu). Tanaman yang dapat terinfeksi virus ini antara lain kacang-kacangan, selada, kacang tanah, cabai, kentang dam tembakau.
Pada tanaman tomat, gejala yang ditimbulkan adalah luka kecil pada daun dengan lingkaran berwarna hijau gelap berbeda dengan warna daun secara keseluruhan. Luka ini kemudian menyebar menjadi berwarna seperti perunggu. Penyebarannya kemudian berlanjut kepada pangkal daun dan menyebabkan kelayuan daun maupun sebagian cabang.
Tanaman tomat akan sangat kerdil dan mengalami stagnasi tumbuh apabila terserang virus bercak layu tomat pada umur yang relatif muda. Pada buah tomat akan terdapat tanda bercak seperti gradasi warna yang lebih terang daripada warna buah yang tersebar di seluruh permukaan buah.
Upaya pencegahan terhadap penyakit ini adalah dengan menanam tomat varietas yang tahan serangan virus TSWV, memusnahkan tanaman yang telah terinfeksi virus dan menggunakan insektisida untuk menekan peningkatan jumlah populasi hama thrips.
7. Virus Penyebab Penyakit Mozaik Mentimun
Penyakit mosaik mentimun disebabkan oleh Cucumber mosaic virus (CMV) yang menyerang tanaman mentimun dan jenis tumbuhan lainnya. Lebih dari 49 famili tanaman terdiri dari tanaman budidaya, tanaman hias, gulma, tanaman tahunan dan semak dapat terinfeksi virus ini.
Oleh karena itu virus CMV memiliki reputasi sebagai virus yang memiliki ragam inang terluas dari semua virus tanaman yang dikenal. CMV dapat ditularkan dari tanaman satu ke tanaman lain baik secara mekanis melalui getah oleh kutu daun, virus ini juga dapat ditularkan melalui biji oleh gulma parasit seperti tali putri.
Gejala yang timbul pada tumbuhan yang terinfeksi CMV adalah muncul bintik pada daun, warna daun menguning, timbul bercak cincin serta distorsi daun, bunga dan buah. Infeksi CMV pada daun menyebabkan gejala yang dikenal dengan efek shoestring yaitu efek yang menyebabkan daun muda terlihat kurus dan seluruh tanaman akan mengerdil.
Upaya pencegahan terhadap serangan virus CMV adalah dengan menanam bibit sehat (tidak mengandung virus), melakukan rotasi/pergiliran tanaman, melakukan sanitasi lingkungan serta menggunakan insektisida untuk mengendalikan jumlah populasi hama vektor.
8. Virus Penyebab Penyakit Mozaik Kembang Kol
Penyakit mozaik kembang kol disebabkan oleh virus Cauliflower mosaic virus (CaMV). Virus ini dapat menginfeksi berbagai jenis tanaman sayuran seperti brokoli, taoge, kubis dan bunga kol. Virus ini dapat dapat menyebar melalui perantara kutu daun dari berbagai spesies seperti kutu persik hijau dan kutu kol/kubis
.
9. Virus Penyebab Penyakit Kuning Bit Barat
Penyakit Kuning bit barat disebabkan oleh virus Beet western yellow virus (BWYV) yang juga dikenal sebagai Turnip yellows virus (TuYV). Virus ini menyerang tanaman bit yaitu sejenis tumbuhan dataran tinggi yang umbi akarnya bewarna merah dan dapat dipakai untuk membuat gula karena kadar gulanya tinggi. Cara penularan penyakit ini sama seperti penyebaran penyakit mosaik kembang kol.
10. Virus Penyebab Penyakit PTNRD
PTNRD atau Potato Tuber Necrotic Ringspot Disease adalah penyakit bercak cincin nekrotik yang disebabkan oleh Potato virus Y (PVY) yang menyerang tanaman kentang sesuai dengan namanya. Bercak cincin ini membuat kentang tidak dapat dijual sehingga menyebabkan kerugian pada petani kentang.
PVY dapat ditularkan melalui vektor kutu tetapi dapat juga dorman (mati sementara) dalam benih kentang. Ini berarti bahwa menggunakan jalur keturunan yang sama untuk produksi benih kentang selama beberapa generasi berikutnya akan menyebabkan kegagalan panen berikutnya. PVY selain menginfeksi kentang juga dapat menginfeksi tanaman lain seperti tomat, tembakau dan merica.
Demikianlah artikel tentang macam-macam virus penyebab penyakit pada tanaman atau tumbuhan beserta gejala yang ditimbulkan, cara penyebaran virus serta pencegahan infeksinya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimaksih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
Thank you
ReplyDeleteYou are welcome...
Delete