Daftar 12 Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik dalam Bentuk Tabel
https://www.biologijk.com/2017/06/perbedaan-siklus-litik-dengan-lisogenik.html
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Virus merupakan organisme aseluler yang artinya tidak dapat dikategorikan sebagai sel karena struktur tubuh virus hanya tersusun atas satu asam nuklet (DNA atau RNA) dan plasmid. Oleh karena strukturnya yang sangat sederhana, virus tidak dapat melakukan proses reproduksi sendiri. Untuk dapat memperbanyak jumlahnya, virus harus menggunakan sel organisme lain. Dengan memanfaatkan proses metabolisme sel inang, virus dapat memperbanyak jumlah dirinya. Proses perbanyakkan diri dengan memanfaatkan sel hospes ini dikenal dengan nama proses replikasi.
Proses replikasi virus ini dibedakan menjadi dua macam yaitu replikasi virus melalui siklus litik dan melalui sklus lisogenik. Selengkapnya kedua siklus tersebut dapat kalian pelajari dalam artikel tentang cara reproduksi virus dengan siklus litik dan lisogenik beserta gambar dan penjelasannya. Secara umum perbedaan daur litik dan lisogenik terletak pada fase lisis dan penggabungan.
Jika pada daur litik akan melalui fase lisis yaitu merusak sel inang tanpa melalui fase penggabungan, sedangkan pada daur lisogenik virus akan melalui fase penggabungan tanpa menyebabkan lisis pada sel inang. Namun selain perbedaan pada fase lisis dan fase penggabungan, antara siklus litik dan lisogenik masih banyak perbedaan lainnya. Berikut ini daftar perbedaan daur litik dengan daur lisogenik dalam bentuk tabel yang sudah penulis rangkum.
Tabel Perbedaan Siklus litik dengan Siklus Lisogenik
No.
|
Siklus Litik
|
Siklus Lisogenik
| ||
1
|
Sel inang (hospes) mati
|
Sel inang tetap hidup
| ||
2
|
Waktu relatif singkat
|
Waktu relatif lama
| ||
3
|
Memiliki 7 tahapan/fase yaitu:
|
Memiliki 4 tahapan/fase utama yaitu:
| ||
1
|
Fase Adsorbsi
|
1
|
Fase Adsorbsi
| |
2
|
Fase Injeksi
|
2
|
Fase Injeksi
| |
3
|
Fase Eklifase
|
3
|
Fase Penggabungan
| |
4
|
Fase Sintesis
|
4
|
Fase Pembelahan
| |
5
|
Fase Replikasi
| |||
6
|
Fase Perakitan
| |||
7
|
Fase Lisis
| |||
4
|
Bersifat virulen (menyebabkan lisis)
|
Tidak bersifat virulen
| ||
5
|
Ada tahap lisis
|
Tidak ada tahap lisis
| ||
6
|
Tidak ada tahap penggabungan dan pembelahan
|
Ada tahap penggabungan dan pembelahan
| ||
7
|
Terjadi pengendalian terhadap seluruh aktivitas sel inang
|
Terjadi penggabungan DNA virus dengan DNA bakteri
| ||
8
|
Siklus litik tidak dapat berubah menjadi silkus lisogenik
|
Siklus lisogenik dapat berubah menjadi siklus litik
| ||
9
|
Replikasi terjadi secara bebas, tidak terikat pada kromosom sel inang
|
Replikasi terikat pada kromosom sel inang
| ||
10
|
Virus bereplikasi dan menghasilkan keturunan bakteriofage
|
Virus ini tidak menghasilkan keturunan
| ||
11
|
Replikasi virus menghasilkan keturunan virus yang ganas
|
Replikasi virus menghasilkan keturunan virus dengan tingkat bahaya sedang
| ||
12
|
Ada gejala infeksi virus pada sel inang
|
Tidak ada gejala infeksi virus pada sel inang
|
Demikianlah artikel tentang daftar 12 macam perbedaan daur litik dan daur lisogenik pada replikasi virus dalam bentuk tabel. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai berjumpa kembali di artikel berikutnya.