Macam-Macam Metode dan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
https://www.biologijk.com/2017/04/klasifikasi-makhluk-hidup-2.html?m=0
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Metode Klasifikasi Makhluk Hidup
Dalam artikel yang berjudul Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dasar, Tahapan dan Metode Klasifikasi Makhluk Hidup telah dijelaskan secara detail mengenai dasar klasifikasi makhluk hidup mulai dari berdasarkan persamaan ciri sampai dengan ciri biokimia.
Menurut dasar klasifikasi tersebut,
makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu. Terdapat dua
metode klasifikasi makhluk hidup, yaitu:
1. Metode Empiris
Dalam metode empiris, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan antara satu dengan yang lainnya.
2. Metode Rasional
Menurut metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang ada. Berawal dari metode rasional inilah kemudian berkembang beberapa sistem klasifikasi makhluk hidup.
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Berdasarkan cara pengelompokkannya, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi 5 macam, yaitu sistem praktis, sistem artifisial, sistem natural, sistem filogenetik dan sistem modern.
1. Sistem Praktis
Dalam sistem praktis atau sistem kegunaan, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang berguna. Misalkan persamaan ciri dapat dimakan atau tidal, dapat digunakan sebagai obat atau tidak, menghasilkan buah atau tidak, serta menghasilkan serat atau tidak. Penganut sistem ini adalah St. Augustine (abad ke-4 SM)
2. Sistem Artifisial
Dalam sistem artifisial atau sistem buatan, makhlk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh sang peneliti itu sendiri. Misalkan ukuran, bentuk, alat perkembangbiakan dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini adalah Theophratus dan Aristoteles (370 SM).
Contoh sistem klasifikasi ini adalah yang dilakukan oleh
Theopratus dalam bukunya Historia
Plantarum. Ia membagi tumbuhan menjadi empat kelompok berdasarkan
penampakannya, yaitu pepohonan, perdu, semak, dan gulma.
Sistem yang lain dikemukakan oleh Aristoteles dalam
bukunya Historia Animalum. Ia
mengelompokkan hewan menjadi dua kelompok, yaitu hewan berdarah dan hewan tak
berdarah.
3. Sistem Natural
Pada sistem natural atau sistem alami, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi). Sistem ini dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de Lamarck.
Tokoh lain yang menganut sistem natural adalah Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus
berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk spesies yang
berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri
yang sama, maka makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara demikian,
Linnaeus mampu mengenal lebih dari 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
4. Sistem Filogenetik
Sistem filogenetik muncul setelah dikemukakannya teori evolusi oleh Charles Darwin (tahun 1859). Teori tersebut menyatakan bahwa spesies yang ada di muka bumi akan mengalami perubahan terus menerus sejalan dengan perubahan lingkungan, sehingga menghasilkan spesies yang berbeda.
Organisme baru dilahirkan oleh organisme pendahulunya
yang mengalami perubahan (meliputi perubahan susunan gen) yang mengakibatkan
perubahan pada sifat organisme tersebut. Proses ini berlangsung lambat dan
membutuhkan waktu yang sangat lama. Dengan menggunakan sistem ini, jauh
dekatnya hubungan kekerabatan antar antar takson dapat terlihat dengan jelas.
Semakin dekat hubungan perkerabatan, semakin banyak persamaannya.
5. Sistem Modern
Merupakan sistem mengklasifikasikan makhluk hidup pada taksonomi modern berdasarkan pendapat Linnaeus, tetapi lebih dikembangkan sehingga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
•
Persamaan Struktur tubuh dapat diketahui secara
eksternal dan internal
•
Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya hewan
Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan
ke dalam golongan rajungan (Crab)
karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisa darahnya secara
biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider) sehingga Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
•
Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan
juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen
menunjukkan adanya kekerabatan.
Demikianlah artikel tentang
jenis-jenis metode dan sistem klasifikasi pada makhluk hidup. Semoga dapat
bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di
artikel berikutnya.