3 Macam Hifa Jamur (Fungi), Gambar dan Penjelasannya
https://www.biologijk.com/2018/02/jenis-jenis-hifa-jamur.html
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan antropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.
Jamur tidak memiliki klorofil, tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan tidak memiliki jaringan-jaringan yang terspesialisasi seperti halnya tumbuhan. Jamur bersifat heterotrof, mendapatkan makanan dari organisme lainnya dengan cara mensekresikan enzim yang menguraikan makanan menjadi molekul sederhana sehingga dapat diserap sel-sel jamur.
Sebagian besar anggota kingdom Fungi hidup secara saprofit, mendapatkan makanan dari makhluk hidup yang telah mati atau bahan organik yang membusuk. Karena itulah, jamur memiliki kingdom tersendiri dan dipisahkan dari kingdom Plantae.
Umumnya jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler) misalnya jamur merang dan jamur tempe, tetapi ada juga yang bersel tunggal (uniseluler), contohnya jamur ragi tape (Saccharomyces sp). Tubuh jamur bersel banyak terdiri atas hifa. Tahukah kamu apa itu hifa? Dan ada berapa macamnya? Berikut penjelasannya.
Hifa Fungi atau Jamur dan Jenisnya
Bentuk umum jamur berupa benang-benang yang dilapisi dinding sel kaku yang disebut hifa. Hifa bercabang-cabang membentuk miselium. Beberapa jamur uniseluler misalnya khamir (ragi) tidak membentuk miselium. Terdapat dua jenis miselium yaitu miselium vegatatif/somatik berfungsi untuk menyerap zat organik dari lingkungannya, sedangkan miselium reproduktif menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
Beberapa jenis jamur pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan membentuk miselium yang membulat yang tahan terhadap pengaruh lingkungan yang disebut sklerotia. Hifa jamur berbentuk benang-benang halus yang berisi protoplasma. Setiap hifa lebarnya antara 5 – 10 mikrometer.
Sebagian jamur hifanya bersekat-sekat yang disebut septa. Sitoplasma dan nukleus dapat berpindah dari satu ruang ke ruang yang lain melalui pori-pori pada septa. Sel-sel dalam hifa dapat mengandung satu atau lebih inti sel. Berdasarkan morfologinya hifa dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut.
Tabel Macam-Macam Hifa Jamur
No.
|
Jenis Hifa
|
Keterangan
|
Contoh Spesies
|
1.
|
Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta
|
Yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau septum dari dinding sel. Istilah lain dari hifa tipe ini adalah senosit.
|
Hifa ini dapat dijumpai misalnya padaRhizopus oryzae dan Mucor mucedo.
|
2.
|
Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal
|
Yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki satu inti sel. Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma dari ruang yang satu dapat berpindah ke ruang lainnya. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat tersebut.
|
Hifa tipe ini dapat dijumpai misalnya pada Puccinia graminis.
|
3.
|
Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak
|
Yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti banyak dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki inti sel lebih dari satu.
|
Nectria cinnabarina merupakan contoh jamur yang memiliki tipe hifa seperti ini.
|
Apabila dilihat dengan mikroskop tampak bentuk hifa bersekat-sekat (bersepta) dan tidak bersekat seperti yang diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
Dari Gambar di atas tampak bahwa pada hifa yang bersekat, tiap sekat terdapat satu sel yang terdiri atas satu atau beberapa inti sel. Adapun pada hifa yang tidak bersekat, inti selnya tersebar di dalam sitoplasma yang disebut dengan sinositik. Seperti yang terlihat pada mikroskop, sel-sel jamur ini sudah memiliki membran inti sel, sehingga dikelompokkan sebagai organisme eukariotik.
Dinding sel jamur ini terbuat dari kitin yang dapat memberikan bentuk dari sel-sel jamur. Jalinan/kumpulan hifa-hifa ini akan membentuk suatu miselium, dan miselium inilah yang tumbuh menyebar di atas substrat dan berfungsi sebagai penyerap makanan dari lingkungannya.
Bagaimana cara jamur mendapatkan makanan? Seperti yang kalian ketahui, karena jamur tidak mempunyai klorofil, jadi dia tidak dapat berfotosintesis, sehingga hidup secara heterotrof dengan memperoleh zat makanannya dengan cara menyerap dari lingkungannya atau substratnya.
Tetapi makanannya yang masih berbentuk senyawa-senyawa kompleks akan diuraikan terlebih dahulu di luar sel jamur, yaitu dengan menghasilkan enzim-enzim hidrolitik ekstraseluler. Makanan jamur bisa berasal dari sumber-sumber seperti tanah subur, produk makanan buatan pabrik, tubuh hewan atau tumbuhan, baik yang sudah mati (sebagai saprofit) atau yang masih hidup.
Jamur yang hidup pada inang hidup dapat bersimbiosis mutualisme, yaitu dapat membantu tumbuhan memperoleh mineral dari tanah. Tetapi kebanyakan bersifat parasit, jamur ini memiliki haustorium, yaitu suatu hifa yang khusus digunakan untuk menyerap makanan dari inangnya.
Jamur tidak mempunyai kemampuan untuk bergerak. Namun, spora jamur banyak terdapat di udara dan dapat tumbuh dengan cepat di lingkungan yang menguntungkan, seperti pada roti yang lembap, batang yang membusuk, ataupun di tanah. Jamur belum mempunyai akar, batang, dan daun sehingga keseluruhannya disebut talus. Talus jamur ada yang membentuk struktur menyerupai akar, batang, dan daun tumbuhan.
Jamur menyukai tempat-tempat yang lembab, kaya bahan organik, dan pH-nya agak asam. Kebanyakan jamur bersifat mesofilik yaitu tumbuh optimum pada suhu 20° – 30°C. Namun ditemukan juga jenis jamur termofilik yang mampu tumbuh pada suhu di atas 50°C. Pada suhu 0°C atau kurang beberapa jamur psikrofilik dapat hidup dan disebut jamur salju. Jamur inilah yang sering merusak bahan makanan yang didinginkan.
Trimakasih atas informasinya .. Sangat membantu
ReplyDelete